INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Mengenal Tari Pa’gellu Asal Toraja, Ditampilkan Saat Rambu Tuka

Tari Pa'gellu Asal Toraja.

INDEKSMEDIA.ID – Tari Pa’gellu adalah tari kegembiraan, dilakukan oleh gadis-gadis dengan iringan gendang dan busana Toraja.

Tari ini melakukan gerakan dengan lemah gemulai menirukan aktivitas gadis-gadis Toraja, burung terbang dan ikan berenang, sebanyak 12 gerakan yang sarat dengan pesan tentang nilai-nilai hidup bersama.

Dilakukan untuk upacara-upacara syukuran, pernikahan, penyambutan tamu seperti Rambu Tuka.

Karya budaya ini merupakan Tontonan, Tuntunan, dan Tatanan hidup orang Toraja.

Seni tari Po’Gellu’ adalah sebuah karya seni yang dibawakan oleh satu kelompok orang yang masing-masing kelompok memerankan tugas masing-masing. Seni Tani Pa’gellu terdiri atas :

a. Satu group penari wanita, jumlahnya 3 orang atau 5 orang bahkan lebih.

b. Satu grup penabuh gendang yang terdiri dari 3 atau 4 orang penabuh gendang yang masing-masing penabuh memerankan perannya.

Para penari memakai kostum yang seragam model dan warnanya, tidak jarang juga memakai kostum yang berbeda, tetapi seorang penari harus memakai satu warna (baju dan sarung).

Adapun sarana penunjang yang lain dan tidak kurang pentingnya adalah hiasan atau perhiasan berupa aksesoris, yaitu :

a. Sa’pi’ di kepala, yaitu jalinan manik-manik dan oran-oran (emas yang menyerupai potongan-potongan ruas/tangkai padi) diikatkan di kepala dan menyangga sanggul sang penari.

b. Sa’pi’ di tangan (komba) Bentuknya sama dengan sa’pi’ di kepala tetapi diikat pada pergelangan tangan kiri dan kanan sang penari.

c. Kandaure (anyaman) dari manik-manik berwarna warni dan dipasang dipunggung kebelakang dan untaian manik-maniknya dianyam di dada para penari.

d. Ambero yaitu anyaman manik-manik yang memanjang terurai ke bawah diikat pada pinggang sang penari.

e. Anting-anting besar dari mas tiruan pada telinga kiri dan kanan.

f. Kalung atau manikkata dipakai pada leher

g. Rara’ juga dipakai pada leher sampai di dada, bentuknya segi tiga seperti Basing, namun sedikit lebih kecil.

h. Rara’ -rara’ atau rara’ kecil yang dipakai sebagai kalung, agak panjang ke bawah sampai perut bagian atas.

i. Tekke atau mastura dipasang menutupi leher bagian bawah, bentuknya pipi dan lebarnya ± 2 cm.

j. Sebagai perhiasan terakhir dan menjadi pelengkap adalah sebuah keris emas atau imitasi dipasang di bagian pinggang menyerong dari kanan ke kiri bawah.

Para penabuh gendang juga memakai kostum tertentu yaitu :

a. Baju berupa tenunan Toraja warna kombinasi merah, kuning dan putih, dengan jahitan model Toraja.

b. Celana dari bahan yang sama dijahit dengan model Toraja panjangnya sampai di lutut (seppa tallu buku).

c. Sarung atau sejenis songket dikenakan seperti selendang dari punggung kiri ke kanan bawah.

d. Memakai penutup kepala (tali) dari kain batik tertentu.

Seni Tari Pa’gellu’ menyatu dengan irama gendang. Gendang ini berbentuk selinder dengan jari-jari diameternya adalah 50 cm.

Panjangnya 75 cm, terbuat dari kayu antero yang kuat karena seorang penari akan naik ke atas Gendang itu sementara irama gendang tetap beralun.

Empat orang yang telah terlatih menabuh, dua dari masing-masing sisi gendang ditutup dengan kulit kerbau. Keempat penabuh gendang duduk jongkok menghadap ke gendang yang sama.

Adapun tugas masing-masing penabuh adalah :

a. Tomang repe, yaitu penabuh yang tugasnya memberi irama dan tempo gerakan, yaitu berapa ketukan untuk satu detik.

b. Tomangindoi’ atau bertindak sebagai pemimpin dalam memberi aba-aba bagi para penari.

c. To ma’pasala yang bertindak memberi tabuhan atau kode bagi penari untuk melakukan gerakan tertentu termasuk berbalik arah.

d. To manglendokan, yang bertindak mengakhiri suatu tahapan dan beralih kepada gerakan sesudahnya. Tiap -tiap penabuh tidak boleh salah karena jika iramanya salah maka penari tersesat dan otomatis berhenti. Pa’gandang atau pelaksana irama gendang harus berlatih lebih dulu, jika irama gendang sudah solid baru penari dapat beraksi.

Tarian ini dilakukan wanita dengan memakai pakaian khas Toraja dan aksesoris juga khas Toraja.

Gerakan-gerakannya mengikuti irama gendang yang ditabuh oleh beberapa orang pria.Tari ini merupakan satu tarian tradisionil Toraja dan berkembang sejalan dengan perkembangan zaman.

Tari ini termasuk kelompok tari pujaan kepada sang pencipta untuk ungkapan syukur. Terdapat 12 gerakan utama yang merupakan philosofi hidup bersama dan ethos kerja orang Toraja.

Tarian ini di gelar pada acara syukuran pentahbisan rumah, pentahbisan dan pengukuhan penjabat gereja, pemerintah dan pimpinan adat.

Juga dipentaskan saat ada pernikahan dan diadakan resepsi untuk itu. Juga di pentaskan saat penerimaan dan penghormatan kepada tamu agung. Tarian Pa’gellu’ tabu dipentaskan pada saat prosesi pemakaman orang mati.

Adapun urutan-urutan tari tradisional Pa’gellu’sebagai berikut :

1. Ma’ Labe’ Pa’bunga’

2. Pa’ gellu’ tua/Pa’bungka’ baka

3. Pa’ dena’-dena’

4. Pa’ langkan-langkan/Penggirik tangtarru’

5. Pa’ kaa-kaa bale/Pa’ unnorong di atas gendang

6. Pa’ lolo’ pao di atas gendang

7. Mangallo di atas gendang

8. Passiri

9. Pa’tulekken

10. Pangrampanan

11. Pa’passakke

12. Pa’tutu’ baka/pa’ tabe’ ***