INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Touring Pendidikan ke Pelosok Wilayah, RPI Luwu Raya: Pemerintah Tolong Perhatikan Sarana dan Prasarana…!!

Relawan Pendidikan Indonesia (RPI) Luwu Raya touring Pendidikan di wilayah pelosok (Candra Wijaya)

INDEKSMEDIA.ID — Relawan Pendidikan Indonesia (RPI) DPC Luwu Raya kembali mengadakan touring pendidikan di pelosok negeri.

Touring pendidikan tersebut diselenggarakan tepatnya di wilayah SDN 58 Tandung, Kelurahan Peta, Kecamatan Sendana, Kota Palopo, pada tanggal 2-6 Agustus 2023.

Berdasarkan hasil observasi yang mereka temukan, ada banyak kekurangan di wilayah tersebut.

Bahkan, wilayah itu minim infrastruktur, tidak adanya listrik, kurangnya tenaga pengajar, praktis dengan apa yang disebut sebagai “kesenjangan pendidikan”.

Proses belajar dan bermain di sekolah (RPI)

“Ada beberapa hal yang kami temukan, yang masih sangat kurang dari kata layak jika dibandingkan dengan sekolah lainnya, entah itu dari segi infrastruktur, bahan bacaan, tidak adanya listrik, dan akses jalan untuk ke sana, serta minimnya tenaga pengajar, ini menunjukkan kesenjangan pendidikan semakin tinggi,” beber Candra.

“Implikasi dari semua ini tentu saja masih ada siswa yang tidak tahu menahu soal membaca. Dengan alasan keterbatasan akses, sarana dan prasarana,” tambahnya.

Mengingat sila terakhir Pancasila, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia“, ucap Candra, dengan dasar ini RPI mengambil tindakan yang terbilang efektif untuk pendidikan yang ada di pelosok agar sekolah yang ada di sana juga dapat merasakan pendidikan yang layak.

“Walaupun tidak semaksimal yang orang pikirkan, tapi paling tidak dengan adanya gerakan seperti ini, barangkali dapat membantu pendidikan yang ada di sana,” sambungnya.

Dengan hadirnya RPI, sebut Candra, tentu saja membuat suasana baru pasca touring pendidikan, misalnya meningkatnya semangat belajar siswa.

Betapa tidak, RPI membawa konsep belajar yang terbilang efektif, yakni konsep belajar sambil bermain.

“Selain itu, dari segi infrastruktur, kami juga membantu dalam hal memperindah ruangan kelas yang mungkin dapat mempengaruhi psikologi semangat belajar para siswa,” katanya.

“Namun tidak dapat dipungkiri ada beberapa kendala yang didapati, tapi itu tidak menyurutkan semangat kami dalam hal memperbaiki pendidikan yang ada di Indonesia,” tegas Candra.

Para aktivis RPI juga amat berterimakasih kepada masyarakat Kota Palopo karena turut membantu dalam bentuk material ataupun doa serta semangat dalam menebarkan kebaikan kepada sesama.

“Tanpa masyarakat, kami sulit melakukan ini. Harapan kami, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Palopo agar kiranya lebih memerhatikan kondisi yang ada di SDN 58 Tandung. Karena jelas, mereka yang ada di sana akan menggantikan estafet kepemimpinan yang ada. Jika bukan kita, lantas siapa lagi,” tutupnya. (*)