Apa Penyebab Alergi Sinar Matahari? Simak Ulasannya Disini
INDEKSMEDIA.ID – Kalian penasaran penyebab Alergi Sinar Matahari ?
Jika iya, artikel ini akan menjawab penyebab Alergi Sinar Matahari.
Hingga saat ini, para ahli masih belum mengetahui penyebab seseorang dapat terkena Alergi sinar Matahari.
Namun, kebanyakan kasus menunjukkan bahwa keracunan matahari dapat menurun dalam keluarga (genetik).
Selain itu, penyebab dari alergi ini juga seringkali dikarenakan bahan kimia dalam obat-obatan, kosmetik, dan makanan, seperti:
Antibiotik, antihistamin,vobat-obatan kemoterapi, diuretik, dan obat-obatan diabetes.
Penyakit tertentu, seperti lupus dan eksim, juga membuat kulit penderitanya lebih sensitif terhadap cahaya.
Apa yang meningkatkan risiko saya terkena alergi matahari?
Ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi matahari, meliputi:
Ras
Siapapun dapat mengalami alergi matahari. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada orang dengan kulit putih, terutama kelompok ras kaukasia.
Terpapar zat tertentu
Gejala alergi yang satu ini juga dapat dipicu saat kulit terkena zat tertentu dan kemudian terpapar sinar matahari. Zat-zat kimia yang ada di dalam parfum, desinfektan, dan tabir surya bisa jadi dalang dari masalah kulit ini.
Konsumsi obat tertentu
Bagi Anda yang mengonsumsi obat tertentu, seperti antibiotik tetrasiklin, obat berbahan sulfa, dan penghilang rasa sakit (ketoprofen) mungkin perlu hati-hati. Pasalnya, obat-obat yang disebutkan disebut dapat menyebabkan kulit terbakar lebih cepat.
Menderita penyakit kulit lainnya
Para penderita penyakit kulit, seperti dermatitis, mungkin juga perlu lebih waspada karena kulit mereka lebih rentan terhadap alergi matahari.
Faktor genetik
Jika memiliki anggota keluarga yang mengalami alergi terhadap sinar matahari, Anda juga lebih berisiko terkena alergi ini.
Perlu diingat bahwa tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak terbebas dari penyakit ini.
Anda masih perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, terutama ketika mengalami gejala yang disebutkan. (*)