INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

OPINI: Ketika Robot Menjadi Dosen

Abdul Rahman Nur, Wakil Rektor Universitas Andi Djemma Palopo (facebook.com/Abdul Rahman Nur)

INDEKSMEDIA.ID — Salah satu tren yang menarik perhatian adalah penggunaan robot dalam peran yang sebelumnya diisi oleh manusia, ketika robot menjadi dosen di lembaga pendidikan.

Meskipun inovasi ini menawarkan potensi baru dalam bidang pendidikan, kita juga perlu mencermati dampak-dampak yang mungkin muncul.

Di era digital ini, kehadiran robot sebagai dosen memberikan sejumlah manfaat yang signifikan.

Pertama, robot dapat memberikan pengajaran yang konsisten. Mereka tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor emosional atau kelelahan layaknya manusia, yang dapat mempengaruhi kualitas pengajaran manusia.

Dengan demikian, setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan informasi dan pembelajaran yang berkualitas.

Selain itu, robot sebagai dosen juga dapat membantu mengatasi masalah kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas.

Di banyak negara, keterbatasan jumlah dosen yang berkualifikasi menyebabkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran pendidikan yang memadai.

Dengan memanfaatkan robot, institusi pendidikan dapat mengisi kekosongan tersebut dan memberikan kesempatan pendidikan kepada lebih banyak orang.

Namun, adopsi robot sebagai dosen juga menimbulkan sejumlah tantangan dan dampak yang perlu diperhatikan.

Pertama, interaksi manusia yang terjalin dalam konteks pembelajaran tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh robot.

Hubungan interpersonal antara dosen dan mahasiswa sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan membangun.

Keakraban, empati, dan pemahaman mendalam akan sulit direplikasi oleh teknologi.

Selain itu, meskipun robot dapat memberikan materi yang konsisten, mereka mungkin kurang mampu merespons kebutuhan individual mahasiswa.

Kemampuan dosen manusia untuk memahami keunikan setiap mahasiswa, melihat kelemahan dan kekuatan mereka, dan memberikan bimbingan yang sesuai sangat berharga dalam proses pendidikan.

Robot mungkin tidak dapat menggantikan pengalaman tersebut dengan optimal.
Dampak lain yang perlu dipertimbangkan adalah hilangnya lapangan kerja bagi dosen manusia.

Jika robot digunakan secara luas sebagai pengajar, akan ada penurunan permintaan terhadap dosen manusia. Hal ini dapat mengakibatkan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi mereka yang berprofesi sebagai pendidik.

Perlu adanya kebijakan dan strategi untuk mengatasi konsekuensi ini, seperti memberikan pelatihan lanjutan kepada dosen untuk mengembangkan keterampilan lain.

Selain itu, ada juga perhatian tentang keamanan dan privasi data. Robot yang digunakan sebagai dosen harus dapat menjaga keamanan informasi pribadi mahasiswa.

Pelanggaran privasi atau kebocoran data dapat memiliki konsekuensi yang serius terhadap integritas individu dan institusi pendidikan.

Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang ketat dalam penggunaan teknologi ini untuk melindungi privasi mahasiswa dan mencegah penyalahgunaan data.

Selain dampak-dampak tersebut, ada juga potensi positif lainnya dalam penggunaan robot sebagai dosen.

Misalnya, robot dapat memberikan fleksibilitas waktu dan aksesibilitas dalam pendidikan.

Mereka dapat memberikan pengajaran di luar jam kuliah, memberikan tutorial tambahan, atau bahkan memberikan pengajaran jarak jauh kepada mahasiswa yang sulit menghadiri kelas secara fisik.

Hal ini dapat memperluas jangkauan pendidikan dan membantu mengatasi hambatan geografis atau keterbatasan mobilitas.

Dalam menghadapi penggunaan robot sebagai dosen, penting bagi kita untuk mengambil pendekatan yang seimbang.

Kita perlu menggali potensi inovasi ini tanpa mengorbankan nilai-nilai dan aspek manusia yang penting dalam pendidikan.

Robot dapat menjadi alat bantu yang efektif, tetapi tidak boleh menjadi pengganti sepenuhnya bagi peran dosen manusia.

Keterlibatan dosen manusia yang berinteraksi dengan mahasiswa secara langsung tetap penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan membangun.

Selain itu, perlu adanya regulasi dan kebijakan yang jelas dalam penggunaan robot sebagai dosen.

Regulasi ini harus mencakup masalah privasi, keamanan data, etika pengajaran, dan perlindungan terhadap pekerjaan dosen manusia.

Institusi pendidikan perlu memastikan bahwa penggunaan robot dalam pengajaran dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai dan kepentingan mahasiswa dan dosen.

Dalam kesimpulan, penggunaan robot sebagai dosen memiliki potensi dan dampak yang perlu diperhatikan dengan seksama.

Meskipun mereka dapat memberikan konsistensi, fleksibilitas, dan aksesibilitas dalam pendidikan, robot tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran dosen manusia dalam membentuk interaksi personal, merespons kebutuhan individu, dan memberikan bimbingan yang efektif.

Oleh karena itu, dalam mengadopsi teknologi ini, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan kepentingan manusia dalam pendidikan.

Penulis : Dr. Abdul Rahman Nur S.H.,M.H.
Dosen Hukum Tata Negara dan Hukum Lingkungan Unversitas Andi Djemma Palopo