INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Gilaaa…!!! Bayi 3 Tahun di Kalimantan Positif Narkoba, Apa sebab dan Bagaimana Kondisinya?

Ilustrasi: Anak usia 3 tahun positif narkoba setelah dibawa ke rumah sakit (pixabay)

INDEKSMEDIA.ID — Dinyatakan positif narkoba, balita di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) inisial N (3) usai minum air yang diberi oleh tetangganya.

Akibatnya, balita positif narkoba itu terus mengeluarkan ocehan sehingga sulit untuk minum dan makan.

Bagaimana peristiwa yang mengakibatkan bayi itu positif narkoba? Simak penjelasannya..!!!

Peristiwa itu berawal saat N dan orang tuanya (M) mengunjungi rumah tetangganya, Selasa (7/6) sore.

Saat itu, lantaran N haus sehingga tetangganya memberikan minuman botol.

“Itu anak kehausan, lalu diambilkan air minum sama tetangganya. Dalam botol itu isinya suda setengah,” jelas Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, Rina Zainun pada Sabtu (10/6).

Usai balik dari rumah tetangganya itu, ada perubahan gerak-gerik dari N. Ia tidak bisa tidur beberapa hari dan hiperaktif.

Akhirnya N, kata Rina, dianggap oleh ibunya sedang kesurupan dan berhalusinasi.

“Dia itu aktif, mulutnya ngoceh terus dan tidak mau tidur. Pada awalnya ibunya pikir bahwa anaknya itu sedang kesurupan,” terangnya.

Selain tak bisa tidur, N juga memperlihatkan gejala lain yaitu dengan keringat dingin.

“Dimuli dari hri Selasa hingga Rabu, dia tidak mau makan dan minum, gejala lainnya dia berkeringat, dan Keringatnya tidak sedap,” kata Rina.

“Dia kelihatan tidak capek. Sekalipun tidak makan dan minum. Juga dia tidak ngantuk. Matanya juga terbuka lebar,” ucap dia.

Dikutip dari detik.com, pada Rabu malam, N akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Samarinda usai Rina berkonsultasi dengan orang tua N.

“Rabu malam saya koordinasi dengan Kabid Keperawatan Rumah Sakit Jiwa. Akhirnya diarahkan periksa air kencing. Satu jam setelah itu hasilnya keluar. Ternyata positif metamfetamin (narkoba),” beber Rina.

N kemudian dibawa ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie, untuk menjalani perawatan setelah dinyatakan positif narkoba.

“Di rumah sakit umum diambil tindakan medis opname. Karena dari pihak medis khawatir mengenai kesehatan anak ini. Organ tubuhnya dipaksa untuk begadang dan tidak makan,” ujar Rina.

Meskipun kondisi N sudah membaik dan bisa pulang, juga sudah bisa makan dan minum, namun gejala hiperaktif N saat ini masih belum pulih.

“Kalau aktifnya masih. Tidur sudah bisa karena di rumah dikasi obat. Makan dan minum juga sudah bisa,” jelas Rina. (*)