INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Insting Kematian, Tanda-tanda yang Mesti Direnungkan..!!! 

Ilustrasi wilayah tandus di alam barzakh saat orang mengalami kematian (pixabay)

INDEKSMEDIA.ID — Istilah insting kematian dikenal dalam psikologi.

Artinya, seseorang punya firasat akan datangnya kematian.

Namun firasat itu biasanya disadari setelah kematian tiba.

Ada banyak cerita kematian serta kesaksian seputar firasat kematian itu bisa dikumpulkan.

Umpamanya, kematian mendadak seseorang yang membuat keluarga amat sulit menerima kenyataan itu.

Tapi, siapa sangka sebelum itu, ada isyarat atau petunjuk yang diberikan oleh orang yang meninggal itu.

Entah petunjuk kata-kata atau tindakan yang setelah kematiannya baru kita sadari.

Pada kenyataannya, cerita seperti ini dapat dihimpun banyak di masyarakat.

Ada yang mempersiapkan bekal banyak, meminta maaf kepada keluarganya, membayar utang-utangnya, termasuk mimpi berjumpa dengan keluarganya yang sudah meninggal.

Dalam epistemologi, fenomena semacam ini adalah tanda, yang pengetahuannya tidak boleh sama dengan apa yang disaksikan.

Bagaimanapun, tanda hanyalah petunjuk untuk sesuatu yang lain.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita memahami fenomena ini? Bagaimana dengan ruh dan peristiwa kematian?

Membincang soal ruh dan peristiwa kematian memang banyak menyisakan misteri yang tentu saja sulit diterangkan secara ilmiah.

Pada prinsipnya, ada banyak isyarat yang menyatakan secara kasat mata bahwa ada makhluk lain yang hidup di alam ini.

Seperti anak kecil yang tertawa sendiri, anjing yang mengonggong, burung gagak yang sibuk, dan lain-lain.

Bahkan, banyak orang tidak mampu membaca isyarat yang barangkali menjadi tanda adanya peristiwa besar yang akan terjadi.

Ada satu kisah, seseorang datang ke negeri Arab hendak tunaikan ibadah haji.

Tibalah ia di sana, dan saat itu kemanapun dirinya pergi ia selalu menginjak kotoran manusia.

Anehnya lagi, saat ia di hotel dan membuka kopernya, ditemukan aroma kotoran manusia.

Demikianlah, setelah dirinya pulang ke tanah air, tidak lama kemudian ia masuk jeruji besi lantaran terbukti korupsi.

Saat itu dia menyadari, rupanya saat haji kotoran manusia itu adalah isyarat dari Tuhan bahwa harta yang dihimpunnya selama ini tidak halal.

Begitu banyak isyarat hidup yang nalar kita amat sering menganggapnya remeh.

Namun kita baru menyadari dan menyesali saat semuanya telah berlalu dan kita tak mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.

Referensi:
Teori Pengetahuan (Murtadha Muthahhari)
Psikologi Kematian (Komaruddin Hidayat)