OPINI: Jangan Ada Upaya Mengganti Dasar Negara Pancasila
INSDEKSMEDIA.ID — Pada setiap tanggal 1 Juni, oleh bangsa Indonesia diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila dan dalam merayakannya, tentu tidak dibatasi hanya berada di lapangan upacara, berdiri lalu berbaris dengan rapi mendengar pembacaan teks Pancasila serta amanat inspektur upacara.
Untuk merayakannya, Anda bisa membagikan ucapan hari lahir Pancasila kepada teman-teman di media sosial. Misalnya, di status WA. Ucapan selamat tersebut dapat menjadi salah-satu bentuk untuk mengenang perjuangan pahlawan dalam merumuskan Pancasila dan rasa cinta kita terhadap tanah air.
Pancasila merupakan dasar atau landasan ideologi negara republik Indonesia. Peranan Pancasila sebagai dasar negara telah tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Dalam Pancasila terdapat nilai-nilai baik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hari lahir Pancasila juga dapat menjadi momentum untuk mengingatkan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam suku dan agama.
Seperti kita pahami bahwa Pancasila bukan merupakan ideologi agama akan tetapi pada setiap sila yang terdapat pada Pancasila tidak bertentangan dengan agama apapun yang ada di tanah air kita tercinta.
Bahkan dalam konteks relasi agama, dan negara. Kita telah sepakat, bahwa Pancasila sebagai dasar kesatuan negara republik Indonesia. Prof Abdul Mustaqim mengatakan, bahwa Pancasila mampu menjadi katalisator untuk merawat kebhinekaan.
Di situlah nampak dengan jelas kecerdasan dan kearifan para pendiri bangsa ini. Oleh sebab itu, jangan ada upaya untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan sistem lainnya sebab itu dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa yang sejak dulu terjalin dengan baik.
Untuk itu, sebagai generasi penerus bangsa agar terus menerus merawat kebhinekaan itu di bawah dasar negara kita, Pancasila. Jangan hanya di posting di dunia Maya. Seperti di status WA namun nihil dalam mengaplikasikannya di dunia nyata. Selamat hari lahir Pancasila, jayalah selalu bangsaku.