Langkah Transformatif Budaya Literasi, ini Komentar Pedas Fauzi Kepada DEMA IAIN Palopo
INDEKSMEDIA.ID – Budaya literasi amat penting untuk membangun bangsa.
Dapat dikatakan, hilangnya budaya literasi adalah tanda berhentinya perjalanan sejarah manusia.
Belakangan ini budaya literasi diberondong sorotan dari banyak kalangan mahasiswa.
Pasalnya, literasi disangka mengalami penurunan, khususnya di kampus hijau, salah satu wadah akademik terbaik di kota Palopo.
Mantan Ketua HMPS mengatakan, anggapan ini lahir dari suatu analisis ketidakmampuan mahasiswa dalam menanggapi laju perkembangan teknologi.
“Ada anggapan, sesuai dengan berita yang tersebar dari DEMA IAIN Palopo, teknologi memberikan kenyamanan yang pada gilirannya mahasiswa lupa dengan beban dan tanggung jawabnya,” kata Fauzi Hasan kepada indeksmedia.id, Selasa (23/5).
“Kelembagaan sebenarnya sudah menyediakan perangkat untuk meningkatkan budaya literasi. Mulai dari lapak baca sampai dengan kajian rutin. Tapi ada masalah lain yang perlu ditelisik,” tambahnya.
Lebih jauh, Fauzi menyoroti kelembagaan kampus yang sampai saat ini belum maksimal dalam membantu meningkatkan kesadaran mahasiswa.
“Saya pertimbangkan sepertinya mesti ada langkah transformatif yang perlu dilakukan oleh kelembagaan sebagai wadah yang menampung mahasiswa dalam mencari jati dirinya,” tegasnya.
Sekalipun, kata dia, ini adalah tugas semua manusia, tetapi ada tanggung jawab yang diemban oleh DEMA.
Dengan alasan bahwa mereka lah yang memegang perangkat yang ada, dan memiliki otoritas untuk banyak berkomentar soal literasi.
“Untuk terciptanya generasi unggul, kelembagaan juga harus benar-benar memerhatikan bagaimana meningkatkan kesadaran akan budaya luhur ini dalam diri setiap mahasiswa,” serunya.
“Sekalipun ini kewajiban kita semua, namun ada strata tanggung jawab, yang saat ini tentu saja diemban oleh kelembagaan kampus. Baiknya, kita pelu membicarakan hal ini secara massif,” tutupnya.