Dihadiri Masyarakat Adat 3 Negara, AMAN Gelar Dialog Budaya, Ini Harapan Pemuda Adat Rongkong
INDEKSMEDIA.ID – Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PB-AMAN) bersama AMAN Wilayah Tana Luwu menggelar dialog budaya.
Dialog Pemuda Adat tentang kebudayaan pengalaman pengembangan dan kedaulatan pangan itu digelar, Minggu (14/5) malam.
Kegiatan kebudayaan itu diikuti perangkat Adat dan masyarakat Rongkong, khususnya pemuda.
Agenda kebudayaan tersebut sekaligus menjadi sarana silaturahmi antara sesama pengurus AMAN, masyarakat dan perangkat Adat.
Dialog tersebut bertujuan untuk sharing story (berbagi cerita) masyarakat Rongkong terkait pengembangan kedaulatan pangan.
Ketua AMAN Wilayah Tana Luwu, menjelaskan perihal kunjungan masyarakat Adat dari luar negeri yang sempat hadir di Tana Masakke (tanah yang dingin) julukan Rongkong.
“Kedatangan para turis ini, adalah hal yang luar biasa. Selain tertarik, mereka juga ingin belajar dan berbagi ilmu,” kata Irsal Hamid.
“Mereka juga ingin tau lebih dalam terkait kebiasaan disini, termasuk dalam hal bercocok tanam,” sambung Ketua AMAN Tana Luwu itu.
Lebih jauh, Irsal juga mengungkapkan kunjungan turis petanda bahwa Rongkong sudah jauh dikenal sampai ke mancanegara.
“Kita patut berbangga, ada orang luar negeri yang mau datang belajar tentang kebudayaan di Rongkong,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Dewan AMAN Nasional, Bata Manurun memberikan dukungan dan motivasi, khususnya pemuda Rongkong, agar kembali ke tanah kelahiran.
“Tanah Rongkong, tanah yang subur dan damai. Untuk pemuda diluar sana, agar kembali untuk mengembangkan kampung halaman,” pesan Bata sekaligus mantan Ketua AMAN Tana Luwu itu.
Mewakili pemuda Rongkong, Santiaji merasa bangga dengan tanaman yang di gagas para pemuda adat. Namun kendala saat ini terserangnya hama pada tanaman hortikultura seperti cabai.
“Saat ini kami kesulitan di tahap pengembangan. Semoga kedatangan AMAN bersama turis, bisa saling berbagi ilmu perihal pencegahannya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ia berharap kepada PB. AMAN untuk memfasilitasi sekaligus memberikan solusi untuk pengembangan budidaya tanaman kedepan.
“Kami pemuda rongkong sangat berharap, bagaimana tanaman disini dapat pulih dan terbebas dari hama,” harap Santiaji.
Sementara itu, Dewan AMAN Pengurus Daerah Rongkong menjelaskan kendala yang dihadapi para petani hortikultura yaitu persoalan pemasaran.
“Kami belum punya pasar, sehingga hasil pertania dijual diluar kecamatan yang terdekat yang berjarak 60 kilo meter lebih,” tutup Pasalongan.
Pertemuan itu juga di isi dengan sesi perkenalan perwakilan masyarakat Adat dari Guatamala, Panama dan Meksiko.
Hadir dalam dialog, Deputi Bidang Pendidikan dan Kebudayaan PB. AMAN, Mina Sentra, Komunitas TINTA (The Invisible Thread), Ketua Dewan AMAN Tana Luwu, Parlindungan Tandigau, diikuti pengurus AMAN Sulawesi Selatan dan AMAN Tana Luwu.