Tujuh Perkembangan Sains yang Harus Diketahui
Oleh: Agung Ardaus
(Aktivis Filsafat Kota Palopo)
INDEKSMEDIA.ID – Sejarah manusia diawali dengan zaman batu. Beberapa lama bertahan kemudian beralih ke zaman agraria (bercocok tanam). Fase ini, kata Cak Nur, berlangsung selama 5.000 tahun.
Gerakan sejarah melambat di periode ini, kemudian digantikan dengan era industri. Revolusi mesin oleh pemikir Britania Raya ini, James Watt, memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan sejarah masyarakat, yang pada gilirannya berlangsung selama 2 abad dan beralih kepada dunia informasi. Kita sebut sebagai ‘revolusi Infomasi’.
Tapi, revolusi informasi ini, yang disokong oleh perkembangan tekhnologi, tidak lahir dari ruang yang kosong.
Diketahui, teknologi sendiri adalah barang kompleks yang di dalamnya ditemukan apa yang disebut sebagai “dunia modern”.
Dunia modern sendiri juga kompleks. Apalagi dengan adanya perkembangan fisika yang mengubah paradigma masyarakat tentang dunia yang dihuninya.
Fisika modern dilahirkan oleh Quantum dan Relativisme. Keduanya adalah orang tua fisika modern yang pada gilirannya melahirkan revolusi yang signifikan terhadap kemajuan teknologi. Handphone yang kita gunakan hari ini, dan seluruh piranti teknologi yang kita gunakan di era ini adalah bentuk jelas dari kecanggihan penemuan di bidang fisika modern ini.
200 tahun, kata Carlo Rovelli, seorang saintis berkebangsaan Italia, menyatakan bahwa Issac Newton telah menguasai paradigma dunia fisik dengan model gravitasinya.
Penglihatan atas kenyataan gravitasi ini digeser oleh “Relativisme Umum” Einstein, di mana gravitasi dianggap sebagai ‘medan’, dan karena itu merubah paradigma tentang ruang-waktu yang dulunya dapat dianggap “terpisah”. Di era Einstein, paradigma semacam ini berubah, dan berhasil menemukan suatu teori cemerlang, di mana ruang-waktu merupakan dimensi benda (corporeal).
Einstein, seorang “nabi” saintis, juga menginspirasi lahirnya Quantum, bersama dengan koleganya, Max Plank. Quantum sendiri ditandai dengan alam mikro (microworld) yang berbeda jauh dengan alam makro (macroworld). Keduanya diilhami oleh Einstein sekalipun dalam perkembangannya, ditemukan perspektid yang berbeda, untuk tidak menyebutkan semuanya, seperti Bohr, Smith, Heisenberg, termasuk Einstein sendiri.
Wolfgang Smith (93), seorang saintis, filosof, sekaligus matafisikus asal Austria, Wina, banyak menuliskan tentang hal ini di dalam karya apiknya, The Quantum Enigma: Finding the Hidden Key.
Pemikir abad 21 ini menegaskan bahwa ada masalah di dunia modern ini, yaitu masalah dualisme Cartesian, atau yang disebut sebagai ‘Bifurkasi’. Ini terjadi karena adanya paradigma tentang alam dan subjek yang dipisah atau diretakkan.
Apa yang penting, menurut Smith, bahwa dunia ini, selain dipenuhi ketidakpastian, juga dipenuhi dengan asas subjektifitas, dan karena itulah, dunia modern dengan berdasar pada sains masih jauh dari kata final. Ini karena perkembangan dunia modern dipenuhi dengan temuan-temuan baru yang, dapat dikatakan, sekaligus kompleks dan amat sukar untuk dipahami, pada saat yang sama, justru sangat mencengangkan akal.
Hossein Nasr, seorang metafisikus dan ahli sejarah sains, dalam karya apiknya, The Plight of Modern Man, memberikan informasi kepada kita bahwa ada hal yang hilang dalam dunia kita, saat ini dan sekarang, yaitu “hikmah”. Ini telah, dalam perkembangan terbarunya, menjadi perhatian para pemikir, baik di kalangan saintis, filosof, apalagi para teolog, yaitu masalah “diri-sendiri”, sebagai misteri. Proyek penemuan diri ini, juga menjadi salah satu objek yang ditentukan oleh saintis handal seperti Carlo Rovelli.
Sekadar diketahui, menurut penemu Gravitasi Kuantum Simpal, Carlo Rovelli, agar masyarakat melek dengan dunia modern, ada 7 perkembangan sains (dalam hal ini fisika) yang harus diketahui di antaranya:
1. Relativisme umum Albert Einstein yang menumbangkan konsep gravitasi Newton;
2. Mekanika Kuantum yang diprakarsai oleh Max Plank dan dikembangkan oleh banyak saintis Copenhagen;
3. Arsitektur Jagad Raya yang dalam fase terakhir dikembangkan oleh Stephen Hawking;
4. Partikel Dasar (Elementary particles) seperti Elektron, kuark, Foton, dan gluon. Ada juga Neutrino, serta “partikel tuhan” yang ditemukan oleh Peter Higgs dan Prancois Englert;
5. Gravitasi Kuantum Simpal, suatu upaya keras yang dilakukan untuk menggabungkan antara Quantum, Relativisme dan matrix matematis. Ini adalah studi baru yang Carlo Rovelli sendiri telah mengembangkannya;
6. Probabilitas, waktu dan Panas Lubang Hitam yang dikembangkan oleh Ludwig Boltzmann;
7. Diri kita sendiri. Siapa kita?
Ketujuh penemuan inilah yang mengguncang, membingungkan dan sekaligus mempercepat laju perkembangan sejarah umat manusia di dunia modern.
Apakah yang terjadi di masa depan, katakanlah 100 tahun kedepan? Jawabannya, kita masih akan terus meraba-raba. (*)
Tinggalkan Balasan