INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Disfungsi Ereksi Gegara Diabetes ? Ini Lima Tips Sembuhkan Impotensi Akibat Kencing Manis

Ilustrasi pengobatan disfungsi ereksi atau impotensi karena diabetes atau kencing manis. (ist)

Palopo, IndeksMedia – Diabetes atau kencing manis salah satu penyakit yang banyak diidap masyarakat Indonesia.

Bahkan, diabetes bisa menurunkan fungsi sejumlah organ lain dalam tubuh.

Salah satunya ialah disfungsi ereksi atau impoten.

Tak hanya itu, diabetes juga dapat menyebabkan penurunan fungsi pada sejumlah organ, mulai dari pembuluh darah, jantung, hingga sistem saraf.

Menurut dr. Andreas Wilson Setiawan Impotensi yang dialami pria dengan diabetes bisa disebabkan beberapa faktor.

Diantaranya berkaitan dengan gangguan pada saraf, pembuluh darah, dan otot di sekitar penis.

“Gula darah yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan pada saraf di dalam tubuh sehingga terjadi komplikasi neuropati diabetik,” tulisnya di hellosehat.com.

“Akibatnya, respons saraf yang bekerja di sekitar penis akan terganggu. Selain itu, diabetes dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah yang melewati penis,” sambungnya.

Kondisi ini bisa menyulitkan pria dengan diabetes untuk mengalami ereksi penis.

Pasalnya, selain faktor hormon dan keinginan seksual, kemampuan menjaga ereksi sangat bergantung pada kondisi kesehatan saraf dan pembuluh darah.

Meskipun umum terjadi di antara pasien diabetes, beberapa jenis obat dan cara pengobatan tertentu bisa menjadi solusi dari impotensi akibat penyakit kencing manis ini.

Tapi tak perlu khawatir, ini lima tips yang bisa ditempuh untuk menyembuhkan disfungsi ereksi atau impotensi gegara diabetes.

1. Pil disfungsi ereksi

Pengobatan yang paling umum untuk impotensi, termasuk akibat diabetes, adalah konsumsi obat kuat.

Beberapa jenis obat seperti sildenafil (Viagra), vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis) dapat merilekskan otot di sekitar penis sekaligus melancarkan pembuluh darah.

Akan tetapi, obat kuat tidak dapat menyebabkan ereksi secara otomatis tanpa adanya rangsangan seksual.

Terlebih, obat impotensi ini bersifat sementara, rata-rata efeknya bertahan 4 jam untuk sildenafil dan vardenafil, sedangkan untuk tadalafil adalah 36 jam.

Hindari untuk membeli obat impotensi akibat diabetes secara bebas tanpa resep khusus dari dokter.

Konsumsi obat kuat tetap harus dalam pengawasan dokter.

2. Vakum penis

Selain dengan obat kuat, kondisi impotensi akibat diabetes bisa diatasi dengan penggunaan vakum penis.

Alat ini berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ke penis sehingga mempermudah ereksi.

Vakum penis umumnya berbentuk tabung yang terhubung ke pompa.

Untuk membantu ereksi, alat ini akan dipasangkan pada penis dan pompa kemudian alat dipompa untuk melancarkan aliran darah di sekitar penis.

3. Terapi hormon

Alprostadil adalah jenis terapi hormon untuk pria yang bisa mengatasi impotensi akibat diabetes melitus.

Terapi ini juga bertujuan untuk menstimulasi aliran darah di area penis.

Terdapat dua metode dalam pemberian obat alprostadil untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Pertama, yaitu obat impotensi akibat diabetes ini diberikan melalui injeksi langsung pada penis (intracavernosal injection).

Kedua, alprostadil dimasukkan ke dalam uretra (saluran kemih) melalui perangkat khusus (intraurethral application).

4. Pengobatan lainnya

Beberapa kondisi impotensi akibat diabetes yang serius mungkin membutuhkan pengobatan lebih lanjut.

Jika disfungsi ereksi juga disebabkan oleh stres, konflik dalam hubungan, atau gangguan psikologis lainnya, Anda bisa menjalani konseling secara rutin atau terapi seks.

Sementara operasi bisa mengatasi disfungsi ereksi yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah berat ataupun cedera penis.

5. Gaya hidup sehat

Selain dengan obat dan pengobatan medis, kondisi impotensi akibat diabetes akan benar-benar teratasi jika Anda tetap menjalani pola hidup sehat.

Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga kadar gula darah selalu terkendali.

Ikutilah aturan makan sehat berdasarkan prinsip diet diabetes dan perbanyak aktivitas fisik, termasuk dengan rutin berolahraga.

Jika Anda aktif merokok, sangat disarankan untuk berhenti.

Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi diabetes, seperti disfungsi ereksi.

Meski demikian, mengikuti lima tips di atas, disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter spesialis andrologi terlebih dahulu untuk keluhan disfungsi ereksi akibat diabetes atau kencing manis. (***)