Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the all-in-one-seo-pack domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/indeksme/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Tiga Kunci Meraih Kenikmatan dalam Beribadah - INDEKS MEDIA

INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Tiga Kunci Meraih Kenikmatan dalam Beribadah

Beribadah dengan tenang dan nikmat (Dok. Kemenag)

INDEKSMEDIA.ID – Dalam tradisi Islam, nasihat para ulama klasik sering dijadikan pedoman bagi mereka yang ingin memperdalam makna ibadah dan meraih kebahagiaan spiritual. Salah satu ulama terkenal dari kalangan salaf, Ahmad bin Harb, memberikan tiga tips untuk menikmati ibadah dengan sungguh-sungguh. Ulama yang dikenal akan kesalehannya ini menyampaikan nasihat-nasihat berharga setelah menghabiskan waktu 50 tahun dalam beribadah.

Ahmad bin Harb bin Muḥammad al-Naysaburi (w. 234 H/849 M) adalah seorang ahli ibadah dan ulama yang dikenal dalam sejarah Islam. Beliau memberikan penekanan khusus pada pentingnya menjaga ketulusan dalam beribadah dan melepaskan diri dari ketergantungan pada dunia. Berikut adalah tiga poin utama dari nasihat Ahmad bin Harb:

1. Meninggalkan Ridhonya Manusia Demi Mengutamakan Kebenaran
Dalam setiap perbuatan, Ahmad bin Harb mengajarkan pentingnya mengutamakan ridho Allah di atas ridho manusia. Bagi beliau, keikhlasan dalam ibadah adalah kunci utama. Dengan hanya mengharapkan keridhaan Allah, seorang hamba dapat menghindari godaan untuk berbuat riya’ (pamer) dan menjadikan setiap ibadah sebagai bentuk ketaatan tulus. “Jika engkau terus mengejar ridho manusia, engkau akan kehilangan ketenangan dan kebahagiaan yang sejati,” demikian salah satu kutipannya yang termasyhur di kalangan ahli tasawuf.

2. Menjauhi Teman yang Tidak Baik dan Mendekati Teman yang Baik
Ahmad bin Harb juga menekankan pentingnya bergaul dengan teman yang saleh. Bagi beliau, lingkungan yang baik akan mendorong seseorang untuk semakin taat, sementara lingkungan yang buruk justru akan membawa pengaruh negatif. Ajaran ini mengingatkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, “Seseorang akan mengikuti agama teman dekatnya.” Dengan memilih lingkungan yang positif, seorang hamba dapat lebih mudah terfokus dalam meningkatkan ketakwaan dan keikhlasan dalam ibadahnya.

3. Meninggalkan Nikmat Dunia dan Fokus pada Kehidupan Akhirat
Sebagai seorang yang hidup sederhana, Ahmad bin Harb sangat menekankan pentingnya menjauhi kecintaan pada harta dan kemewahan dunia. Zuhud, atau tidak terikat dengan hal-hal duniawi, memungkinkan seseorang untuk memfokuskan hatinya pada ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Menurutnya, kecintaan pada dunia adalah pintu utama yang bisa mengganggu kebahagiaan dalam ibadah, karena hati menjadi sibuk dengan urusan dunia daripada kepada Allah.

Ketiga prinsip ini tidak hanya dijalankan oleh Ahmad bin Harb sendiri tetapi juga menjadi pedoman bagi banyak ulama besar lainnya dalam tradisi tasawuf dan zuhud. Nasihat beliau tentang meninggalkan cinta dunia untuk mencapai keikhlasan yang sejati masih dianggap relevan hingga kini, menginspirasi banyak Muslim untuk memperdalam makna ibadah mereka.

Dengan mengamalkan prinsip-prinsip tersebut, seorang Muslim dapat menemukan ketenangan dan kebahagiaan dalam ibadahnya, terlepas dari kondisi dunia yang sering kali mengaburkan tujuan akhir kehidupan.