INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Semburan Air 90 Meter di Sampang Berhenti, Warga Bersyukur

Semburan air sumur ting sekitra 20 meter milik Rokib (37) warga Dusun Batunaong, Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang, Madura (Dok. Warga)

Sampang – Pemilik rumah yang membuat sumur di Dusun Batunaong, Desa Pandan, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, akhirnya mengungsi. Setelah lokasi semburan air diberi garis polisi, semburan tersebut perlahan berhenti.

Pada Sabtu (3/8/2024) sekitar pukul 20.00 waktu setempat, semburan air setinggi puluhan meter itu akhirnya mereda.

Rasa Syukur Warga Atas Berhentinya Semburan

Teriakan syukur “Alhamdulillah, terima kasih ya Allah” dari warga setempat mengiringi berhentinya semburan air. Video proses berhentinya semburan air ini beredar luas di kalangan pengguna WhatsApp, menarik perhatian banyak orang.

Redaksi media ini menerima forward video dari Muhajarah, warga Sampang. Dalam video tersebut, terlihat jelas momen ketika semburan air berhenti, disertai sorak sorai dan doa syukur dari warga yang menyaksikan.

Fenomena Geologi yang Viral

Fenomena semburan air ini sebelumnya menjadi viral di media sosial TikTok. Video tersebut ditonton lebih dari 3 juta orang dan mendapat lebih dari 100 ribu like. Lokasi sumur bor berada di Zona Antiklinorium Rembang – Madura.

Daerah ini tersusun atas batuan Formasi Ngrayong yang mengalami perlipatan berupa sistem antiklin. Hingga berita ini naik, akun TikTok @essenahalam belum mengupdate kabar berhentinya semburan.

Kejadian Serupa Pernah Terjadi di Pamekasan

Fenomena serupa pernah terjadi di Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, pada 27 Desember 2023. Saat itu, semburan air bercampur gas setinggi 20 meter terjadi saat pengeboran air tanah dengan kedalaman 140 meter. Semburan ini menghebohkan warga setempat dan menarik perhatian media.

Menurut laporan, semburan air di Pamekasan juga memiliki karakteristik yang mirip dengan kejadian di Sampang, yakni tekanan air yang tinggi dan kandungan gas yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Warga setempat juga sempat khawatir akan potensi bahaya dari semburan tersebut.

Para ahli geologi yang meneliti fenomena di Pamekasan mengaitkannya dengan kondisi geologis daerah tersebut, yang memang memiliki potensi aktivitas geologi yang signifikan. Kejadian ini menunjukkan bahwa fenomena semburan air seperti ini bukanlah hal yang baru dan dapat terjadi di daerah dengan karakteristik geologi tertentu.

Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan

Meskipun semburan air sudah berhenti, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami penyebab fenomena ini dan potensi dampaknya bagi masyarakat sekitar. Para ahli diharapkan dapat memberikan penjelasan ilmiah yang komprehensif mengenai fenomena ini.

Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang mengenai hasil penelitian dan langkah-langkah yang perlu diambil selanjutnya.