INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi Sulit Penuhi Syarat Usungan 20%

Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi (Foto: Istimewa)

Peta politik Kalimantan Timur untuk Pilgub November mendatang semakin panas, ibarat bara api yang terus membesar. Di tengah persaingan sengit ini, pasangan incumbent Isran Noor-Hadi Mulyadi menghadapi tantangan besar untuk sekadar memenuhi syarat usungan 20 persen.

Dengan posisi yang kian terjepit, masa depan mereka dalam kontestasi ini tampak suram.

Perjuangan Mendapatkan Dukungan Partai

Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi, yang telah memimpin Kaltim selama lima tahun terakhir, kini berjuang keras untuk mendapatkan dukungan partai politik yang memadai. Hingga saat ini, mereka hanya berhasil mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat.

Dukungan ini tentu tidak cukup untuk memenuhi syarat usungan 20 persen yang diperlukan.

Upaya mereka untuk menarik dukungan dari partai lain pun semakin sulit. Kabarnya, PPP juga akan memberikan dukungan, namun partai ini hanya memiliki dua kursi di DPRD Kaltim.

Kontribusi yang minim ini jelas tidak cukup signifikan untuk menyaingi kekuatan koalisi besar yang mendukung lawan mereka, pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji.

Koalisi Besar Rudy-Seno

Di sisi lain, pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji mendapat dukungan kuat dari sejumlah partai besar seperti Golkar, Gerindra, PAN, PKB, Nasdem, dan PKS. Koalisi besar ini memberikan keuntungan signifikan bagi mereka, dengan potensi 1.408.595 suara dari total 2,77 juta suara DPT Pilpres Februari.

Dukungan ini juga berarti Rudy-Seno mengamankan 42 dari total 55 kursi di DPRD Kaltim.

PatraData Dashboard System (PDS) telah melakukan simulasi yang menunjukkan dominasi pasangan Rudy-Seno di hampir seluruh wilayah Kaltim.

Partai-partai pendukung mereka memiliki basis pemilih yang kuat, membuat peluang Isran-Hadi untuk mendapatkan dukungan yang memadai semakin kecil.

Analisis PDS: Tantangan Berat Isran-Hadi

Analisis dari PDS menunjukkan bahwa koalisi partai pendukung Rudy-Seno menguasai hampir semua kantong pemilih di Kaltim. Golkar, sebagai pendukung utama, meraih 512.660 suara (27%/ 15 kursi) pada Pemilu legislatif.

Gerindra dengan 342.752 suara (18%/10 kursi), PKB dengan 159.395 suara (11%/6 kursi), PKS dengan 151.666 suara (7%/4 kursi), PAN dengan 117.107 suara (7%/4 kursi), dan Nasdem dengan 125.380 suara (5%/3 kursi).

Dominasi ini terlihat jelas di berbagai daerah. Di Mahakam Ulu, misalnya, Rudy-Seno diprediksi akan meraih 60% total suara.

Di Kota Bontang, mereka akan menguasai 56% suara pemilih. Dominasi mereka juga terlihat di Balikpapan (55%) dan Paser (51%). Bahkan di Kutai Timur, meski hanya diperkirakan meraih 24% suara, posisi Rudy-Seno tetap kuat di banyak TPS.

Situasi Sulit di Daerah Lain

Dengan dominasi kuat Rudy-Seno di berbagai wilayah, strategi Isran-Hadi untuk memenangkan pertarungan semakin terbatas. Mereka harus berjuang keras di kantong-kantong pemilih, khususnya di daerah perkotaan seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.

Namun, persaingan ini menjadi sangat berat mengingat dukungan solid yang dimiliki Rudy-Seno dari partai-partai besar.

Di Mahakam Ulu, pasangan Rudy-Seno diprediksi akan sangat dominan dengan menguasai 60% total suara. Di Kota Bontang, mereka akan menguasai 56% suara pemilih. Dominasi mereka juga terlihat di Balikpapan (55%) dan Paser (51%).

Bahkan di Kutai Timur, meski hanya diperkirakan meraih 24% suara, posisi Rudy-Seno tetap kuat di banyak TPS.

Harapan Terakhir pada PDI Perjuangan

Salah satu harapan terbesar bagi Isran-Hadi adalah mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan, yang mengantongi 9 kursi di DPRD Kaltim. Dukungan dari partai ini bisa menjadi game changer bagi mereka. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian apakah PDI Perjuangan akan memberikan dukungan kepada Isran-Hadi.

Jika dukungan ini tidak datang, maka Isran-Hadi dipastikan akan sangat kesulitan untuk memenuhi syarat usungan 20 persen.

Pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi berada dalam posisi yang sangat sulit. Dukungan yang minim dari partai-partai politik membuat mereka kesulitan untuk memenuhi syarat usungan 20 persen. Di sisi lain, pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji yang didukung oleh koalisi besar partai-partai politik memiliki peluang yang sangat besar untuk memenangkan Pilgub Kaltim.

Jika Isran-Hadi tidak segera mendapatkan tambahan dukungan dari partai besar seperti PDI Perjuangan, maka mereka mungkin harus menghadapi kemungkinan terburuk, yaitu melawan kotak kosong. Situasi ini akan menjadi tantangan besar bagi pasangan incumbent untuk tetap bertahan dalam kontestasi politik di Kaltim.