INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Cek Fakta: Ibu Bisa Tularkan Plastik ke Bayi yang Belum Lahir

INDEKSMEDIA.ID- Plastik kini hadirkan ancaman serius bagi manusia.

Sebuah penelitian menyebutkan, jika microplastik ada dalam tubuh manusia.

Ini kemudian jadi pertanyaan, mungkinkan seorang ibu bisa tularkan plastik pada bayi yang belum lahir.

Seiring dengan ditemukannya, mikro dan nano plastik yang memungkinkan jangkiti janin.

The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), microplastik adalah partikel yang lebih kecil dari 5 mm.

Lalu partikel nano adalah, material dua dimensi antara 1 dan 100 nm.

Kendati demikian, saat ini penggunaan plastik masih tak terbendung.

Tak heran jika dalam 70 tahun terakhir, manusia masih bergantung pada plastik.

Ilmuan bahkan perkirakan, jika sekitar 6 milliar ton plastik menghuni lingkungan.

Perlahan plastik ini terfermentasi menjadi partikel micrometer dan nanometer.

Disebutkan pula jika dua hal diatas telah ditemukan, dalam jaringan tubuh manusia dan mamalia.

Sebuah study telah menemukan, bahwa tikus hamil yang diberi plastik dalam makanan alami komplikasi.

Berdampak pada otak, testis, hati, merusak sistem kekebabalan tubuh hingga metabolisme.

Lalu bagaimana dengan ibu hamil?

Dilansir dari laman Earth, jaringan plasenta baik ibu dan janin terbukti mengandung partikel plastik.

Tapi kabar baiknya adalah, belum ada penelitian yang menyeburkan Ibu salurkan plastik pada bayi dalam kandungan.

Menurut Philip Demokritou dan Henry Rutgers, profesor di bidang nanosains dan bioteknologi lingkungan di Rutgers School of Public Health.

Plastik berbasis minyak bumi tidak dapat terurai secara hayati.

Tetapi pelapukan dan fotooksidasi memecahnya menjadi fragmen kecil.

Fragmen kecil ini disebut mikro nano plastik, ditemukan di paru-paru, plasenta, dan darah manusia.

Sehingga timbulkan masalah kesehatan manusia.

Demokritou menyebutkan, telah menilai risiko kesehatan dari kontaminan yang muncul, untuk beri tahu pembuat kebijakan dan mengembangkan strategi mitigasi.

“Tujuannya juga untuk meningkatkan penggunaan kembali dan daur ulang plastik, dan bahkan menggantinya dengan plastik berbasis biopolimer yang dapat terurai secara hayati,”jelasnya.

“Ini bagian dari tujuan sosial kami yang lebih besar menuju keberlanjutan,”kunci Demokritou. (BB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini