Kisah Teladan Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang ‘Sulit Miskin’
INDEKSMEDIA.ID – Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat terkemuka Nabi Muhammad saw. yang dikenal bukan hanya karena keimanannya, tetapi juga karena kekayaan dan kemurahan hatinya. Ia termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijanjikan masuk surga oleh Rasulullah saw.
Kekayaan yang dimilikinya bukanlah penghalang untuk hidup sederhana dan bersahaja. Justru, Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan. Ia tak segan menginfakkan hartanya dalam jumlah besar untuk mendukung perjuangan dakwah dan membantu kaum muslimin.
Meski harta yang disedekahkannya sangat banyak, keberkahan justru terus mengalir dalam kehidupannya. Karena itu, banyak yang menggambarkannya sebagai sahabat Nabi yang “sulit miskin”—karena seolah hartanya tak pernah habis meski terus dibagikan.
Suatu ketika, dalam suasana menjelang berbuka puasa, Abdurrahman bin Auf disuguhi hidangan. Namun, alih-alih langsung menikmatinya, ia justru menangis. Sahabat-sahabat lain pun heran dan bertanya tentang apa yang membuatnya begitu sedih.
Abdurrahman lantas mengisahkan bahwa ia teringat sahabatnya, Mus’ab bin Umair—pemuda tampan dan kaya raya yang sangat dihormati sebelum masuk Islam. Setelah memeluk Islam, Mus’ab mengalami banyak cobaan hingga akhirnya wafat dalam keadaan miskin. Bahkan, kain kafan untuk menutup tubuhnya pun tak cukup panjang.
Abdurrahman bin Auf mengaku khawatir jika kenikmatan dunia yang ia rasakan saat itu adalah balasan atas amal kebaikannya, dan ia tidak akan mendapat ganjaran lagi di akhirat. Kekhawatiran ini menunjukkan betapa dalam rasa takutnya kepada Allah dan betapa besar harapannya akan pahala akhirat, meski ia telah banyak berbuat kebaikan di dunia.