INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Dosen dan Mahasiswa IAKN Toraja Mogok Massal Tuntut Rektor Mundur

Tampak mahasiswa bersama sejumlah dosen saat melakukan aksi depan kantor IAKN Toraja.

TANA TORAJA, INDEKSMEDIA.ID – Sejumlah mahasiswa bersama dosen Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja yang tergabung dalam Forum Kampus IAKN Toraja Menggugat (Forkim) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor rektor IAKN Toraja, Selasa (18/03/2025).

Mereka mendesak rektor, Dr Agustinus untuk turun dari jabatan karena diduga telah melakukan plagianisme terhadap karya tulis mahasiswa dan melakukan penyalagunaan kekuasaan dan hal ini mencinderai dunia pendidikan.

Menurut koodinator Forkim, Piter Randa Bua didampingi sejumlah donsen dan perwakilan mahasiswa
saat gelar konferensi pers, usai gelar aksi mengatakan bahwa aksi seperti ini bukanlah yang pertama dilakukan, ini sudah yang ketiga kalinya.

” kami menyampaikan bahwa aksi hari ini bukanlah aksi pertama, dan kami telah melalui proses yang panjang. Sebenarnya kasus ini sudah bergulir sejak November 2023 dan kami telah melakukan berbagai upaya pendekatan baik secara kekeluargaan termasuk secara institusi ” jelas Piter, Selasa (18/03/2025).

Dikatakan Piter bahwa dalam aksi kali ini sejumlah tuntutan yang ditujukan kepada rektor, yang diduga telah melakukan plagiat hasil karya mahasiswa untuk kepentingan pribadi. Dan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah tidak hanya aksi demo tetapi telah melayangkan persuratan ke berbagai pihak terkait termasuk ke kementrian.

Dijelaskannya bahwa salah satu tuntutan adalah mogok mengajar dan juga perkuliahan terhitung sejak 18 Maret sampai waktu yang tidak ditentukan, sampai kementrian turun langsung menangani masalah ini.

Ditambahkan Sekretaris Forkim, James Anderson Lola bahwa aksi kali ini adalah puncak dari kekesalan mereka
Rektor telah melakukan kejahatan akademis yakni plagialisme karya mahasiswa sebanyak 3 tulisan yang diterbitkan di jurnal scopus untuk kepentingan kenaikan pangkat akademik dari lektor kepala menjadi guru besar. Disamping itu rektor juga diduga melakukan dan penyalagunaan kekuasaan dengan melakukan intimidasi terhadap sejumlah dosen dan mahasiswa.

Untuk itu dirinya berharap kepada mentri agama untuk menindak tegas yang bersangkutan dan menurunkan pengawas untuk melakukan investigasi dengan menurunkan ditjen bimas (Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen) bersama inspektorat.

” kalau kemudian tuntutan tidak direspon maka seluruh proses perkuliahan akan lumpuh sampai proses dirjen turun melakukan pemeriksaan ” tegas James.

Dirinya juga berharap agar nantinya jika proses investigasi dilakukan agar rektor dinon-aktifkan sampai persoalan ini selesai untuk menghindari konfik kepentingan dan hal-hal yang tidak inginkan serta agar proses berjalan secara objektif.

Sementara itu Presiden Mahasiswa (Presma) dalam kesempatan itu juga mengatakan akan kembali melakukan aksi yang sama dan juga akan mogok kuliah jika tidak ada tindaklanjut dari pihak terkait.

Untuk itu dirinya berharap persoalan ini bisa selesai dengan cepat agar proses perkuliahan bisa kembali normal seperti biasa. (*) (Cherly)