Teks Kultum Ramadhan Singkat: Al-Qur’an sebagai Obat (Syifa’)
INDEKSMEDIA.ID – Bulan Ramadhan biasanya diisi dengan ceramah atau kultum. Berikut adalah salah satu contoh teks kultum singkat tentang Al-Qur’an sebagai obat.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Wasshalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin, wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Amma ba’du.
Hadirin wal hadirat rahimakumullah,
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Selain menjadi pedoman hidup, Al-Qur’an juga memiliki keistimewaan lain, yaitu sebagai obat (syifa’).
Namun, perlu kita pahami bahwa Al-Qur’an sebagai obat bukanlah seperti pil atau ramuan yang diresepkan oleh dokter. Sebaliknya, Al-Qur’an menyembuhkan hati dan jiwa dari berbagai penyakit batin, seperti kegelisahan, kesedihan, dan keraguan.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Yunus ayat 57:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)
Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata bahwa zikir adalah santapan yang lezat bagi hati, dan sebaik-baik zikir adalah membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu, semakin kita mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, semakin tenang dan tenteram hati kita.
Hadirin wal hadirat rahimakumullah,
Mari kita perbanyak membaca Al-Qur’an agar hati kita senantiasa tenteram, kehidupan kita lebih berkah, serta kesehatan jasmani dan rohani kita terjaga.
Jika kita belum lancar membaca Al-Qur’an, jangan berkecil hati! Justru semakin kita berusaha memperbaiki bacaan, semakin besar pahala yang akan kita peroleh, terlebih di bulan suci Ramadhan.
Rasulullah saw. bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Siapa yang tidak ingin menjadi sebaik-baik manusia menurut Rasulullah saw.?
Kalau kita merasa bangga saat menjadi juara dalam lomba antar sekolah, tentu menjadi manusia terbaik menurut Rasulullah saw., sang kekasih Allah, adalah kebanggaan yang jauh lebih besar.
Hadirin wal hadirat rahimakumullah,
Semoga kita semua senantiasa diberi hidayah untuk terus berpegang teguh pada Al-Qur’an, menjadikannya sebagai pedoman hidup, obat bagi hati, serta sumber ketenangan jiwa.
Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas segala kekurangan.
Wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.