INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Demo Memanas Berujung Desakan Pencopotan Salah Satu Pegawai PUPR Sinjai, Begini Kronologinya

Gie

SINJAI, INDEKS MEDIA – Demonstrasi yang dilakukan oleh massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sinjai memanas, Jumat (27/12/2024). Keributan terjadi setelah massa aksi membakar ban di lokasi unjuk rasa, memicu ketegangan dengan pihak pemerintah daerah.

Demonstran itu menuntut kejelasan terkait pembangunan jalan di Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi proyek tersebut dan meminta dokumen Detail Engineering Design (DED) yang telah direncanakan tahun ini.

Kepala Dinas PUPR Sinjai, Haris Achmad, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima massa aksi di Ruang Kerja Sekretaris Daerah sebelum salat Jumat. Haris menjelaskan bahwa pembangunan jalan Desa Terasa masuk dalam skala prioritas dan direncanakan mulai dikerjakan pada tahun 2026.

“Kami sudah terima baik-baik bersama Pak Sekda di Tanassang sebelum salat Jumat. Penjelasan sudah tuntas bahwa jalan tersebut akan dikerja pada 2026. DED-nya sudah kami anggarkan tahun ini, tinggal menunggu sumber anggaran yang memungkinkan karena nilai proyek cukup besar, sekitar Rp45 miliar,” ujar Haris.

Haris mengungkapkan bahwa keributan terjadi ketika massa aksi meminta hasil DED ditunjukkan segera. Meski pemerintah berjanji akan menyerahkan dokumen tersebut setelah salat Jumat, massa justru membakar ban, yang memicu ketegangan.

“Itu yang memancing teman-teman sehingga ada keributan sedikit,” sambung Haris.

Pj Sekretaris Daerah Sinjai, Ilham Abubakar, menegaskan bahwa pembangunan jalan Desa Terasa sudah menjadi prioritas. Pihaknya bahkan telah mengusulkan proyek ini melalui Inpres Jalan Daerah (IJD) ke Kementerian PUPR.

“Kita sudah usulkan di IJD sekitar 9 kilometer dan dalam tahap perencanaan. Jangan ragu, aplikasi Kementerian PUPR terbuka pada Januari-Februari 2025, dan kemudian kita usulkan IJD (DAK) tahun 2026 untuk Desa Terasa,” kata Ilham.

Ilham menjelaskan bahwa pembangunan jalan Desa Terasa membutuhkan anggaran besar, mencapai Rp45 miliar. Proyek ini akan dikerjakan secara bertahap untuk memastikan efisiensi penggunaan dana.

“Kami tidak pernah mengabaikan Desa Terasa. Malah, perhatian terhadap desa ini sangat besar, dengan mengusulkan melalui IJD,” imbuh Ilham.

Pemerintah Kabupaten Sinjai berharap demonstrasi dapat dilakukan dengan lebih tertib tanpa tindakan provokatif. Sementara itu, mereka berkomitmen untuk terus mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur di Desa Terasa demi meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya seorang pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menampar seorang mahasiswa bernama Taufik saat unjuk rasa yang disertai pembakaran ban. Insiden ini terjadi pada Jumat, 27 Desember 2024, di depan kantor Dinas PUPR Sinjai.

Dalam video berdurasi 34 detik yang beredar, terlihat sejumlah mahasiswa membakar ban sebagai bentuk protes. Seorang pria berbaju kuning, yang diduga pegawai Dinas PUPR, mendekati massa aksi dan meminta mereka memadamkan api.

Taufik menolak permintaan tersebut, yang kemudian memicu ketegangan. Pria berbaju kuning itu lantas menampar Taufik satu kali, menyebabkan situasi semakin memanas dan terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dan pegawai Dinas PUPR.

Video insiden penamparan ini telah viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari publik yang mengecam tindakan tersebut. Aliansi Solidaritas Mahasiswa Sinjai mendesak Penjabat Bupati Sinjai untuk menonaktifkan oknum ASN yang melakukan penganiayaan terhadap pengunjuk rasa. (ARZ/EKA)