INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Larangan Baby Walker oleh Negara dan Organisasi Kesehatan

Larangan Penggunaan Baby Walker (.inet)

Baby walker, yang awalnya dirancang untuk membantu bayi belajar berjalan, telah menjadi subjek kontroversi dalam beberapa dekade terakhir.

Meski terlihat seperti alat yang bermanfaat, penggunaan baby walker ternyata membawa risiko yang signifikan.

Hal ini mendorong beberapa negara dan organisasi kesehatan terkemuka di dunia untuk melarang atau sangat tidak merekomendasikan penggunaannya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas negara-negara yang telah melarang baby walker, organisasi kesehatan yang menentang penggunaannya, serta alasan di balik keputusan tersebut.

1. Kanada: Pelopor dalam Pelarangan Baby Walker

Kanada adalah negara pertama yang secara resmi melarang penjualan, distribusi, dan pembuatan baby walker. Pada tahun 2004, Health Canada, badan pemerintah yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat, mengeluarkan peraturan yang melarang baby walker di seluruh negeri.

Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat dikenakan denda hingga $100.000 atau hukuman penjara hingga enam bulan.

Larangan ini tidak hanya berlaku untuk penjualan baby walker baru, tetapi juga meliputi distribusi produk-produk yang sudah ada, termasuk penjualan melalui toko-toko bekas atau secara pribadi.

Keputusan ini didasarkan pada bukti bahwa baby walker berkontribusi pada ribuan kasus cedera bayi setiap tahun, termasuk jatuh dari tangga, terbentur perabotan, dan luka bakar akibat menjangkau benda-benda berbahaya.

Canadian Paediatric Society (CPS) mendukung penuh larangan ini dan terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya penggunaan baby walker.

2. Amerika Serikat: Rekomendasi Keras dari American Academy of Pediatrics (AAP)

Meskipun baby walker belum dilarang secara resmi di Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics (AAP) telah lama menentang penggunaannya.

AAP adalah organisasi medis terkemuka yang terdiri dari lebih dari 67.000 dokter anak dan ahli kesehatan anak di seluruh Amerika Serikat.

Organisasi ini secara tegas merekomendasikan agar orang tua tidak menggunakan baby walker, mengingat risiko tinggi cedera dan potensi dampak negatif pada perkembangan motorik bayi.

AAP telah berkampanye untuk melarang penjualan dan distribusi baby walker di Amerika Serikat, dan mereka terus mendorong legislator untuk membuat undang-undang yang melarang penggunaan alat ini.

AAP juga mengedukasi orang tua tentang alternatif yang lebih aman, seperti playpen dan push toys, untuk mendukung perkembangan motorik bayi.

3. Inggris: Panduan dan Peringatan dari Public Health England (PHE)

Di Inggris, Public Health England (PHE) belum secara resmi melarang baby walker, tetapi organisasi ini telah mengeluarkan panduan dan peringatan yang kuat tentang risiko penggunaannya.

PHE merekomendasikan agar orang tua berhati-hati dalam menggunakan baby walker dan, jika memungkinkan, menghindarinya sama sekali.

Menurut PHE, baby walker dapat menghambat perkembangan motorik alami bayi dan meningkatkan risiko cedera.

Beberapa dokter anak di Inggris juga berbicara secara terbuka tentang bahaya baby walker dan mendorong orang tua untuk mencari alternatif yang lebih aman.

Kampanye edukasi yang dilakukan oleh PHE dan organisasi kesehatan lainnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko baby walker dan pentingnya memilih alat bantu yang mendukung perkembangan bayi secara alami.

4. Australia: Pengawasan Ketat Terhadap Penggunaan Baby Walker

Di Australia, meskipun belum ada larangan resmi, Australian Competition and Consumer Commission (ACCC) telah menerapkan pengawasan ketat terhadap penjualan dan penggunaan baby walker.

ACCC mengeluarkan panduan keamanan yang ketat bagi produsen dan penjual baby walker, termasuk standar keselamatan yang harus dipenuhi oleh produk yang dijual di pasar.

ACCC juga melakukan kampanye edukasi kepada orang tua tentang risiko yang terkait dengan penggunaan baby walker. Mereka menekankan pentingnya memilih produk yang sesuai dengan standar keselamatan dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman untuk mendukung perkembangan bayi.

5. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF: Peringatan Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF juga telah mengeluarkan peringatan global tentang penggunaan baby walker.

Meskipun WHO dan UNICEF tidak memiliki otoritas untuk melarang produk di tingkat nasional, mereka memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran global tentang risiko yang terkait dengan baby walker.

Kedua organisasi ini merekomendasikan agar negara-negara mempertimbangkan untuk melarang atau membatasi penggunaan baby walker dan mendorong orang tua untuk menggunakan alat bantu yang lebih aman.

WHO dan UNICEF bekerja sama dengan pemerintah di berbagai negara untuk mengedukasi masyarakat tentang perkembangan motorik bayi yang sehat dan bagaimana memilih alat yang mendukung perkembangan tersebut tanpa menempatkan bayi dalam risiko cedera.

Penggunaan baby walker telah menjadi topik yang sangat kontroversial, dengan banyak negara dan organisasi kesehatan yang mengambil langkah-langkah untuk melarang atau sangat membatasi penggunaannya.

Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Australia, serta organisasi kesehatan global seperti WHO dan UNICEF, semuanya telah menyoroti risiko yang signifikan terkait dengan baby walker.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami bahaya ini dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman untuk mendukung perkembangan bayi Anda.

Dengan begitu, Anda dapat membantu bayi Anda tumbuh dan berkembang dengan cara yang sehat dan alami, sambil menjaga keselamatannya setiap saat.