Masyarakat Loeha Raya Kecam Dugaan Adu Domba yang Dilakukan PT Vale

Indeksmedia — Aktivitas yang diduga didanai oleh PT Vale melalui rencana safari Ramadhan dan buka puasa bersama PT Vale telah membuat kegaduhan di tengah masyarakat Loeha Raya.

Pasalnya, rencana kegiatan keagamaan yang diduga kuat didanai PT Vale berdasarkan undangan yang tersebar, dianggap sebagai sikap manipulasi PT Vale kepada warga setempat agar pihak PT Vale dapat mengambil foto dokumentasi dan melakukan klaim sosialisasi.

Hal ini memberi kekhawatiran kepada masyarakat setempat atas perilaku PT Vale yang kerap menipu masyarakat dengan kegiatan tiba-tiba dapat mereka klaim telah menerima persetujuan masyarakat untuk menambang di Blok Tanamalia.

“Jangan sampai buat safari ramadhan dan buka puasa, tapi yang diambil dokumentasi dan melakukan klaim PT Vale melakukan sosialisasi di Loeha Raya,” ucap Risal dalam konferensi pers (05/04/24).

Pak Yahya, selaku perwakilan Aliansi Petani Lada Loeha Raya menilai bahwa kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh PT Vale, pemerintah desa dan FORMAL tidaklah murni kegiatan keagamaan semata.

“Saya menilai ini bukan murni kegiatan keagamaan. Saya pikir ini ada kaitan dengan wilayah blok Tanamalia, karena FORMAL ini bekerja sama dengan PT Vale untuk bisa menembus blok Tanamalia. Masyarakat tentu paham kalau kegiatan ini ada kaitannya dengan blok Tanamalia, mereka melakukan pendekatan dengan segala cara untuk melakukan perekrutan masyarakat,” ujar Pak Yahya.

Selain itu dirinya menyayangkan tindakan PT Vale yang memecah belah masyarakat loeha raya. Hal ini dianggap menimbulkan perselisihan akibat banyak masyarakat yang menolak keberadaan PT Vale dan di lain sisi PT Vale menggunakan beberapa kelompok masyarakat untuk menggalang dukungan melalui kegiatan keagamaan.

“Sangat disayangkan PT Vale membuat adu domba di kalangan masyarakat. Dengan adanya acara ini, sempat bersitegang antara masyarakat yang menolak tambang dengan FORMAL itu sendiri, dampaknya hampir saja terjadi gesekan malam itu setelah tarawih.” Tambah Yahya.

Yahya mengaku tidak pernah menutup ruang secara total antara masyarakat, Aliansi Petani Lada terhadap PT Vale. Mereka ingin membuka diskusi secara transparan dan terbuka untuk PT Vale mendengarkan harapan masyarakat.
“Satu komitmen kami yang ingin kami sampaikan yaitu bebaskan Tanamalia dari konsesi PT Vale, dan kami tidak pernah menutup ruang dialog secara total antara masyarakat, Aliansi Petani Lada dan PT Vale. Kami ingin membuka diskusi secara transparan dan terbuka untuk Vale mendengarkan harapan kami,” ucap Pak Yahya.

Diketahui bahwa Asosiasi Petani Loeha Raya ini sejak dulu melakukan penolakan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh PT Vale di Blok Tanamalia. Kottir selaku kepala departemen eksternal WALHI Sulawesi Selatan menduga ada upaya PT Vale membuat konflik antara masyarakat dengan masyarakat.

“Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat beberapa yang hari lalu mendapat kecaman dari masyarakat lainnya, bahkan hampir terjadi konflik antar masyarakat, jadi kami menyayangkan sikap PT. Vale Indonesia yang membuat kegiatan yang dapat memicu konflik antar masyarakat,” kata Kottir dalam tanggapan Konferensi pers.