PT Masmindo dan YBS Gelar Pelatihan Pengelolaan Bank Sampah dan Segresi di Desa Senga Selatan

LUWU, INDEKSMEDIA.ID — PT Masmindo Dwi Area bekerjasama dengan Yayasan Bumi Sawerigading, gelar pelatihan Manajemen Pengelolaan Bank Sampah dan Segresi di Desa Senga Selatan Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu. Kegiatan digelar di Kantor Desa Senga Selatan.

Kegiatan yang berlangsung pada 18 – 20 Desember 2023 ini diikuti oleh Karang Taruna Senga Selatan, Bumdes Senga Selatan Serta anggota dari Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia (LKMI) Kabupaten Luwu.

Dalam sambutannya Kades Senga selatam Drs. Ahmad Arfah, M.Si berterima kasih  kepada pihak PT Masmindo atas kepedulian terhadap kemajuan daerah di Luwu

“Dengan adanya Masmindo anggota Karang Taruna, BUMDES serta LKMI bisa mendapatkan pelatihan ini demi untuk pengembangan di desa” ucapnya

Dia meminta kepada peserta bisa mengikuti pelatihan ini dengan serius dan berharap hasilnya bisa maksimal dan bisa dioperasikan di Desa Senga Selatan, nantinya.

Ahmad berharap hasil dari pelatihan ini, sampah yang selama ini mengganggu bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat Desa Senga Selatan.

Sementara itu Superintendent Community Development PT Masmindo, Haerul menyampaikan, Masmindo tertarik dengan kegiatan persampahan ini karena sampah ini  karena sampah plastik yang ada di Belopa ini belum dikelola dengan baik.

“Sehingga dibutuhkan manajemen pengelolaan dengan baik, yang bisa kita mulai dari sini, Desa Senga Selatan” ucapnya.

Haerul mengatakan, persoalan persampahan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun merupakan tanggung jawab bersama.

Dia pun mengharapkna kegiatan menjadi percontohan di Luwu agar bisa nanti ditiru desa-desa lain yang ada di kabupten ini. Selain itu, setelah kegiatan ini ada tahapan-tahapan selanjutnya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

External Manajer PT Masmindo, Yudhi purwandi juga menyampaikan hal yang sama, bahwa kolaborasi ini diharapkan menjadi wadah berbagi ilmu terkait pengelolaan sampah dan nantinya ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Semoga setelah pelatihan ini ilmunya bisa diaplikasikan ke masyarakat. Sampah yang dulunya menjadi sebuah masalah nantinya bisa punya nilai ekonomi” ucap Yudi.