JK Resmi Umumkan Sikap Politiknya Dukung Pasangan AMIN di Pilpres 2024

MAKASSAR, INDEKSMEDIA.ID — Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) mengumumkan sikap politiknya pada Pilpres 2024 mendatang. Bila sebelumnya bersikap netral, kini mendukung pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Pernyataan itu disampaikan JK dalam acara silaturahmi yang digelar oleh Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Timnas Pemenangan AMIN, di Gedung Islamic Centre IMIM, Makassar, Selasa (19/12/2023) malam.

Dalam sambutannya, JK menceritakan kedekatan dirinya dengan Anies Baswedan di Universitas Paramadina, dulu.

Politisi senior Golkar ini menyebut bila Anies adalah murid politiknya. Komunikasi dengan mantan Menteri Pendidikan itu masih terjalin hingga sekarang apalagi diskusi permasalahan bangsa saat ini.

“Boleh dibilang saya mengajarkan politik Anies dulu di Universitas Paramadina, tiap Jumat kita makan siang sama-sama. Dan saya memberikan mereka isu-isu dan pengalaman politik tiap Jumat. Dari situ saya mengerti bahwa Anies cepat mengerti persoalan dan memberi dasar pengetahuan untuk menyelesaikannya,” ujarnya.

Bagi JK, menjadi presiden tidaklah mudah, harus tangguh dalam memahami banyak hal terutama terkait dengan ekonomi dalam negeri dan  ekonomi dunia yang tidak terkendali atau menurun dikarenakan sejumlah negara mengalami peperangan antar negara.

“Dunia lebih sulit lima tahun akan datang, ekonomi dunia sulit akibat perang di Gaza, Ukraina, belum lagi China dan Amerika yang saling bertentangan. Demikian juga Eropa. Jadinya ekonomi dunia menurun,” beber JK.

Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang paham dasar-dasar ekonomi.

“Laporan terakhir, ekspor kita menurun. Jadi kita pilih presiden yang tidak mau asal belanja. Karena itu, presidennya harus mengerti dasar-dasar ekonomi. Dan saya yakin yang memiliki dasar yang kuat tamatan ekonomi cuman Anies,” tandasnya.

Di mata JK lagi, hanya sosok Anies yang dianggapnya punya kredibilitas, telah teruji apalagi tidak pernah diberitakan menjadi koruptor. Bahkan, ketika ada yang mencoba untuk mengaikatnya dengan kasus korupsi seperti Formula E.

“Alhamdulillah ada banyak yang bagus. Karena itu maka kita kalau ingin membawa bangsa ini ke tempat yang baik harus pilih Anies,” tegasnya.

JK menegaskan sikap politiknya tersebut adalah sesuatu yang objektif secara pribadi. Walau menyadari dirinya memiliki batasan-batasan karena tidak lagi aktif di banyak kegiatan politik.

“Jadi malam ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap. Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua,” tukasnya.

Sementara Executive Captain Timnas Pemenangan AMIN Sudirman Said yang hadir pada acara tersebut berterima kasih atas kehadiran Jusuf Kalla untuk memberikan nasehat kepada relawan.

Dia juga mengaku tidak menyangka JK akan mengumumkan dukungannya kepada Anies kegiatan tersebut.

Sebelumnya, Jusuf Kalla mengaku akan mengambil posisi netral saat pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 mendatang.

“Saya ambil posisi netral lah. Dan sekarang ini kami berada di dalam masjid, tidak bole bicara politik,” kata Jusuf Kalla ketika menghadiri acara pelantikan Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) Maluku di Masjid Raya Al Fatah Ambon, Senin (6/11/2023).

Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum PMI pusat itu menyatakan, urusan presiden dan wakil presiden, biarkan rakyat yang memilih siapa yang terbaik untuk rakyat. “Nanti rakyat yang memilih apa yang baik untuk rakyat,” singkatnya.

Saat ini KPU menetapkan tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung di pilpres. Selain AMIN juga ada pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

Pasangan AMIN diusung oleh Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Pasangan Prabowo – Gibran didukung Gerindra, Partai Amanat Nasional, Golkar, Demokrat, Prima, Garuda, Gelora, Partai Bulan Bintang, dan Partai Solidaritas Indonesia.

Sedangkan pasangan Ganjar – Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan, Perindo dan Hanura.