Pemkot Palopo Gelar Rakor, Bahas Penanganan Banjir, Longsor dan Pasokan Air Bersih
INDEKSMEDIA.ID – Pemerintah Kota Palopo mengelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka antisipasi banjir dan Tanah longsor, yang digelar di Aula Bappeda, Rabu, 8 November 2023.
Selain itu juga membahas ketersediaan pasokan air bersih menjelang datangnya musim penghujan.
Rapat Koordinasi (rakor) yang digelar Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah, dipimpin langsung oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Palopo, Ruslan.
Pada Rakor tersebut Ruslan mengapresiasi langkah yang dilakukan Bagian SDA Setda,
Dia mengatakan bahwa dengan adanya Rakor tersebut dapat memberikan ide yang cemerlang memikirkan hal seperti antisipasi banjir, longsor dan ketersediaan air bersih.
Menurutnya ha tersebut memang perlu dilakukan persiapan terlebih menghadapi datangnya musim hujan.
“Dimana di Kota Palopo biasanya pada bulan November dan Desember mulai turun hujan dan dari situ ada dampak dampak yang terjadi dan ini yang perlu kita antisipasi,” kata Ruslan.
Dirinya juga mengungkapkan jika terdapat beberapa wilayah di Pusat Kota Palopo yang kerap menjadi langganan banjir.
“Terutama di daerah-daerah Kecamatan Wara Timur, Wara dan Kecamatan Telluwanua dan ini perlu kita secara terpadu untuk mengantisipasi dampak dampak yang mungkin ditimbulkan terkait datangnya musim hujan ini”, ungkap Ruslan.
Sementara untuk ketersediaan pasokan air bersih, kata Ruslan, pemerintah telah membentuk tim terpadu terkait hal ini.
“Sudah dibentuk tim terpadu pelayanan air bersih untuk masyarakat, baik pelanggan maupun non pelanggan PDAM Kota Palopo,” sebutnya.
“Pelayanan itu sudah kami jalankan di Kecamatan Telluwanua. Saat ini baru di Telluwanua karena memang hanya Kecamatan Telluwanua yang meminta layanan itu dan kami anggap Kecamatan lain masih belum membutuhkan layanan itu,” ucap Ruslan menambahkan.
Direktur Operasional PAM Tirta Mangkalulu Kota Palopo Abdul Hamid menjelaskan bahwa dalam menghadapai musim hujan perlu dibentuk tim terpadu.
“Mungkin leading sektor, PUPR, ini terkait normalisasi sungai untuk mencegah luapan air banjir jika terjadi. Karena bila bertemu air pasang dan air kiriman dari hulu, maka sudah sangat meresahkan masyarakat di sekitar sungai Amassangan,” ujarnya.
Terkait drainase, kata dia, masih banyak drainase yang sudah banyak sedimen dan sudah saatnya dilakukan pembersihan.
“Jika dengan lancarnya drainase kita bisa meminimalisir luapan-luapan air”, jelas Hamid.
Tim terpadu terkait pasokan air bersih yang telah dibentuk, itu khusus untuk non pelanggan PDAM. Sedangkan untuk pelanggan PDAM ini memang adalah tanggungjawab PDAM.
“Jadi jangan miki sentuh yang pelanggannya PDAM, karena itu memang sudah kewajiban dari PDAM jika tidak mendapatkan pasokan air 1X24 jam,” terangnya.
Sementara itu, Leksy Syukur dari UPT KPH Lamasi menjelaskan bahwa tahun ini memang antisipasi banjir dan longsor pasca elnino yang terjadi per 7 sampai 10 tahun memang berdampak luar biasa.
“Yang masih untungnya kita di Kota Palopo masih dijaga oleh iklim lokal, dimana pengapukan lahannya masih lumayan bagus sehingga dampaknya tidak seperti di daerah-daerah lain,” katanya.
“Kita masih lumayan karena masih ada kawasan hutan di Battang Barat, di Latuppa itu bisa mendukung tanah pengairan kita,” pungkasnya. (*)