Demi Menjaga Tradisi, Sekolah Budaya Bonelemo dan Masyarakat Adat Banua Lemo Menggelar Festival Budaya

INDEKSMEDIA.ID — Sekolah Budaya dan Masyarakat Adat Kampung Banua Lemo menggelar festival budaya di Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kegiatan ini bertajuk “Festival Budaya Kampung Banua Lemo, Menulusuri Sejarah dan Budaya Kampung Banua Lemo“, berlangsung sejak tanggal 20 hingga 24 September.

Masyarakat Adat Kampung Banua Lemo terdiri dari empat desa, Desa Bonelemo Barat, Desa Bonelemo Utara, Desa Bonelemo, dan Desa Saronda yang merupakan wilayah pecahan dari Desa Bonelemo.

Muhammad Husain Pangngari selaku ketua panitia dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri pemuda dan pemudi Masyarakat Adat Kampung Banua Lemo.

“Selain itu, di tengah perkembangan teknologi yang menjadi tantangan dunia dewasa ini, kami merasa perlu untuk mengenalkan dan melestarikan kembali sejarah dan budaya kampung Adat Banua Lemo agar generasi muda tetap memiliki keotentikan diri sebagai masyarakat yang memiliki adat istiadat,” terang Husain.

“Era moderenisasi mengharuskan masyarakat adat membaur dengan perkembangan zaman, sehingga kegiatan kebudayaan sudah cukup jarang dilakukan. Oleh karena itu kegiatan ini juga sebagai wadah untuk mempererat ikatan darah rumpun Banua Lemo,” tambahnya.

Festival Budaya (Ali)

Diketahui, ada berbagai jenis item dalam kegiatan ini, mulai dari pertunjukan teater menggunakan bahasa ‘Tae’ hingga pertunjukan alat musik tradisional.

Jenis kegiatan Festival Budaya Kampung Banua Lemo :

1. Cerita Sejarah Kampung Banua Lemo dari Masa ke Masa
2. Teater Cerita Rakyat
3. Musikalisasi Puisi
4. Kreativitas Seni Musik
5. Sikanappu-Nappu
6. Pantun Bersambung
7. Balendo (alat musik tradisional)

“Harapannya, kegiatan ini disambut baik oleh seluruh elemen masyarakat, menjadi spirit baru bagi masyarakat dalam melestarikan budaya dan mampu membentuk daya kreativitas generasi muda terkhusus pada bidang kesenian,” tutup Husain. (*)