Dapatkan Gambaran Riil Ekonomi, BPS dan Bappelitbangda Luwu Utara Gelar FGD Penyusunan PDRB

INDEKSMEDIA.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bappelitbangda Luwu Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) Studi Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulanan, Selasa (19/9/2023), di Aula Kantor Bappelitbangda.

Kegiatan FGD ini dihadiri oleh para Kasubag Perencanaan dari masing-masing Perangkat Daerah (PD) yang melaksanakan aktivitas-aktivitas ekonomi, utamanya yang bergerak dalam lapangan usaha, termasuk dari satuan kerja lainnya, seperti PLN dan PDAM.

Kepala BPS Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengkroscekkan data-data yang masuk dari PD atau satker terkait, utamanya dari kegiatan ekonomi, seperti pertanian, pertambangan, samsat, PLN dan PDAM.

“Dengan kegiatan ini, kita juga mau mengonfirmasi angka-angka dari data sektoral perangkat daerah dari tahun ke tahun atau dari triwulan ke triwulan,” ucap Ayub, seraya mengatakan bahwa FGD Data Sektoral ini dalam rangka Penyusunan PDRB 2023.

“Data-data ini nantinya akan kita gunakan dalam penyusunan PDRB,” tambahnya. Menurutnya, salah satu indikator penting dalam melihat kondisi riil ekonomi dan mengukur pertumbuhan ekonomi sebuah daerah adalah dengan melihat capaian PDRB-nya.

“PDRB ini adalah nilai tambah barang dan jasa dari aktivitas ekonomi suatu wilayah pada satu tahun tertentu. Untuk itu, kami undang perangkat daerah, utamanya terkait dengan lapangan usaha, misalnya pertanian, PLN, dan PDAM, untuk hadir dalam FGD ini,” jelasnya.

Dikatakannya, dengan mengumpulkan semua PD dan satker lainnya, maka kondisi riil dan nilai tambah ekonomi daerah dapat diketahui. “Ini yang mau kita kumpulkan angkanya. Bagaimana pergerakannya atau fluktuasinya dari tahun ke tahun, karena data ini adalah bahan baku utama dalam perhitungan PDRB,” terangnya.

“Semoga dengan adanya kegiatan FGD studi penyusunan PDRB ini, kita dapat mengumpulkan fenomena-fenomena ekonomi yang terkait dengan aktivitas kita di masing-masing perangkat daerah. Semoga mencerminkan kondisi riil ekonomi daerah kita,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda melalui Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Muhammad Khalis, mengatakan bahwa data PDRB sangat dibutuhkan oleh pemerintah daerah untuk mengetahui kondisi indikator makro ekonomi.

“Penyusunan PDRB triwulanan tahun 2023 ini, selain merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari RPJMD kita, juga termasuk gambaran pertumbuhan ekonomi kita. PDRB ini juga memang menjadi gambaran indikator makro secara nasional,” pungkas Khalis. (LHr)