Kurang Produktif, Menteri Perdagangan Sebut Ekonomi Umat Islam Sulit Maju

INDEKSMEDIA.ID – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyoroti ekonomi umat Islam yang selama ini tidak maju-maju. Ia menyebut hal tersebut disebabkan karena umat Islam sering diadu dengan isu yang tidak produktif.

Hal itu diungkapkannya saat meresmikan tujuh Toko Jama’ah NU-Mandiri (NUMAN) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY di Pondok Pesantren Jamhariyah, Sleman, DIY, Minggu (17/9/2023).

“Orang Jogja nanam padi per hekatre (ha) dapatnya 6 ton, orang Thailand nanam padi dapatnya 10 ton, karena ilmunya lebih bagus dari kita. Orang Tiongkok nanam padi 1 ha bisa 12 ton. Kok kita kalah? Kok bisa?” ujar Zulhas.

Ketua Umum PAN tersebut mengutip pernyataan ustaz yang pernah didengarnya bahwa mendiskusikan ilmu pertanian untuk mengangkat ekonomi umat Islam tidak kalah pahalanya dengan pahala salat tahajud.

“Diskusi membuat pertaniannya bagus itu juga islam. Kata ustaz kemarin (yang pernah saya dengar) itu tidak kalah dengan tahajud. Membuat produksi (pertanian) rakyat kita dari 5 ton jadi 10 ton, kalau berhasil nggak kalah dengan salat malam pahalanya,” tegas Zulhas.

Lebih lanjut ia juga mengajak untuk meninggalkan isu yang tak produktif. Hal ini menurutnya justru membuat umat tak maju-maju.

“Selama ini kita diadu, nggak maju-maju, ekonomi tertinggal. Ini jenggot panjang atau pendek, ini celananya cingkrang atau nggak, ini pakai gamis atau pakai sarung, kita bertengkar,” ujar Zulhas.

“(seharusnya) orang bertengkarnya bagaimana ekonominya maju, orang bertengkar bagaimana pertanian maju,” sambungnya.

Sebagai informasi, peresmian toko NUMAN merupakan rangkaian dari target program 1.000 warung kerja sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan PBNU. Dalam kesempatan itu, Zulhas juga turut memberikan bantuan untuk pengurus PWNU DIY. Zulhas juga membeli beras milik salah satu pemilik Toko NUMAN lalu membagikannya ke masyarakat.

Sebagai informasi, Toko NUMAN PWNU bekerja sama dengan Indogrosir dalam suplai komoditas serta Bank Mandiri untuk akses permodalan. Dalam peresemian itu turut hadir pula Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan, Sekjen Kemendag Suhanto, Rois Syuriah PWNU DIY, KH Mas’ud Masduki, dan Ketua Tanfidziyah PWNU DIY, KH A. Zuhdi Muhdlor. (*/rlr)