Konfersi Motor Listrik Disubsidi Rp 7 Juta, Minat ???

INDEKSMEDIA.ID– Pemerintah terus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya melalui program konversi motor listrik oleh Kementerian ESDM. Program tersebut ditargetkan mencapai 50 ribu unit pada tahun ini.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan, target tersebut akan naik menjadi 150 ribu pada 2024. Pemerintah juga memberikan bantuan sebesar Rp 7 juta.

“Pada tahun ini, pemerintah telah memberikan bantuan insentif langsung sebesar Rp 7 juta/unit untuk program konversi sepeda motor listrik berbasis baterai dengan target 50 ribu unit sepeda motor BBM konversi. Pada tahun 2024, tragetnya meningkat menjadi 150 ribu unit,” katanya dalam konferensi pers di Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE, Jakarta Selatan, Kamis (14/9/2023).

Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE Sahid Junaidi mengatakan, biaya konversi motor listrik tanpa bantuan ditetapkan maksimal Rp 17 juta untuk motor mesin 110 cc sampai 150 cc. Dengan asumsi itu, masyarakat cukup membayar sekitar Rp 10 juta jika mengikuti program pemerintah.

“Kalau aturannya masih di harga Rp 17 juta (tanpa bantuan). Nah itu yang masih bagian yang kami evaluasi. Apakah capping itu menjadi salah satu kendala, apakah harus kami buka, kami bahas lagi sehingga lebih menarik. Karena konversi kan dibutuhkan agar lebih bersih,” terang Sahid.

Masyarakat yang ingin mendapat bantuan Rp 7 juta dalam konversi dari motor BBM ke motor listrik dapat mendaftarkan diri melalui platform digitalĀ www.ebtke.esdm.go.id/konversi. Proses konversi bakal dilakukan di bengkel milik pemerintah.

Yudo menambahkan, skema konversi dengan swap baterai lebih didorong pengembangannya, yang mana motor BBM dikonversi menjadi motor listrik dengan baterai swap. Menurutnya skema swap memberikan biaya pengeluaran lebih kecil bagi masyarakat.

“Karena baterai dimiliki oleh penyedia baterai swap dan tidak dibebankan kepada konsumen. Selain itu, waktu tunggu pengisian baterai sangat cepat karena baterai kosong tinggal di-swap dengan baterai yang penuh di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU),” ujarnya. (*/rlr)