INDEKSMEDIA.ID — Lahir di Palopo, 10 Januari 1990, Widianto Hendra merupakan mantan aktivis GMKI Palopo yang terlibat aktif dalam mengawal proses demokrasi di Kota Palopo sejak menjadi mahasiswa.
Dia tercatat sudah menjadi Relawan pantau pemilu GMKI sejak 2014 silam bersama beberapa anggota GMKI lainnya.
Beliau juga merupakan mantan sekretaris GMKI Cabang Palopo masa bakti 2013-2015.
Widianto memang memiliki ketertarikan dalam bidang organisasi. Sejak di bangku SMA, dirinya aktif di organisasi intra Gereja tepatnya di Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT).
Selain itu, ia tercatat pernah menjadi pengurus Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) sewaktu menjadi mahasiswa.
Terkhusus organisasi eksternal kampus, selain pernah menjadi pengurus GMKI Cabang Palopo, beliau juga mantan Dewan Pertimbangan Organisasi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Palopo pada tahun 2022.
Sebelum dilantik sebagai anggota Bawaslu Kota Palopo, ia juga aktif di beberapa organisasi seperti Pengurus Pusat PPGT, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Provinsi Sul-Sel dan Pengurus Pusat Pemuda Toraja Indonesia.
Lulusan sarjana Pendidikan dari UNCP ini resmi dilantik menjadi Komisioner Bawaslu Kota Palopo pada 18 Agustus 2023, bersama dua orang lainnya yaitu Khaerana dan Asbudi Dwi Saputra.
Saat ini Widianto Hendra menduduki posisi sebagai Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa.
Baginya, apa yang menjadi harapan bersama adalah agar Pemilu kedepannya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Seperti diketahui bahwa Pemilu serentak 2024 akan dilaksanakan pada bulan Februari, yang artinya kurang dari satu tahun lagi.
Dalam rentang waktu yang cukup singkat ini diharapkan sinergitas dan kerja optimal dari semua pihak terkait demi terlaksananya Pemilu yang “Luber Judil”.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan sewaktu masuk enam besar calon Komisioner Bawaslu Kota Palopo, Widianto Hendra menjabarkan sejumlah visi-misi.
Salah satu program kerja yang ingin dia tampilkan adalah dengan, meningkatkan kualitas pencegahan pelanggaran pemilu lewat pelibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Serta melakukan sosialisasi hingga tingkat kelurahan, rukun warga, dan rukun tetangga berupa bentuk-bentuk pencegahan, pelibatan masyarakat, dan tata cara masyarakat melaporkan adanya pelanggaran pemilu.
Cara lainnya dengan memaksimalkan pengawasan partisipatif di lingkungan kampus. (*)
