Cerita Rakyat Masyarakat Sambas Kalimantan Barat : Asal Mula Burung Peragam
INDEKSMEDIA.ID – Kecamatan Sambas merupakan wilayah yang luas dan terkenal dengan kekayaan budaya seperti cerita rakyat.
Cerita rakyat, termasuk dongeng yang berhasil direkam dari para informan, dalam penulisannya sudah mengalami editing, baik gaya bahasanya maupun kalimatnya.
Dengan adanya cerita rakyat ini membantu pemerintah untuk melestarikan salah satu hasil kebudayaan.
Pada zaman dahulu hiduplah satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anaknya.
Pada suatu hari si anak ikut ayahnya berdagang dan mendengar suara mesin kapal, lalu masuk ke dalam kapal sehingga ia terbawa oleh kapal.
Ketika ia mengangkat sauh kapal ia menemukan emas sebesar dua balok es dan ia berniat menjualnya tapi tidak ada satupun yang mampu membelinya.
Hanya satu raja tetapi tidak kontan yaitu dengan mengambil ia sebagai anak angkatnya yang kemudian dikawinkan dengan anak raja tersebut.
Suatu hari istrinya ingin bertemu dengan orang tuanya di Pulau Borneo, setelah berlabuh datanglah kedua orang tuanya tapi dia tidak mau mengakui.
Karena sakit hati, ibunya menyumpahi anaknya supaya mendapat celaka. Saat itu pula kapalnya disambar petir dan karam, semua penumpang mati hanya si anak yang selamat.
Ia memanjat tiang kapal yang tinggi sambil memanggil nama ibunya hingga 7 hari 7 malam badanya penuh ditumbuhi bulu dan akhirnya berubah menjadi seekor burung peragam yang selalu memanggil ibunya.
Kapalnya ditumbuhi segala jenis rumput, hanya ada satu jenis pohon yang tumbuh disitu. Itulah sebabnya disebut Bungin. (*)
