Ini Hubungan Antara Hidung Tersumbat dan Musim Hujan

INDEKSMEDIA.ID – Hidung Tersumbat dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang bisa memicu iritasi atau radang pada jaringan dalam hidung.

Kondisi seperti sinusitis serta alergi merupakan salah satu penyebab dari hidung tersumbat.

Alergi

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, terdapat tiga kondisi kesehatan yang lebih sering kambuh saat musim hujan tiba. Salah satunya adalah alergi.

Reaksi alergi yang muncul akibat hujan adalah alergi rhinitis (hay fever), lebih spesifiknya yaitu alergi terhadap serbuk sari atau jamur.

Sebenarnya hujan pada mulanya bisa mengurangi jumlah serbuk sari yang melayang di udara.

Akan tetapi, setelah beberapa hari tanaman akan mulai tumbuh lebih subur dan kemudian memproduksi serbuk sari dalam jumlah yang lebih tinggi.

Alergi rhinitis ini memiliki beberapa jenis gejala, salah satunya Hidung Tersumbat.

Oleh karena itu, apabila Anda mengidap alergi rhinitis dan cuaca sedang sering hujan, maka kemungkinan besar reaksi alergi seperti Hidung Tersumbat akan sering terjadi.

Selain serbuk sari, jamur juga cenderung lebih aktif dan tumbuh subur ketika musim hujan.

Selain alergi serbuk sari, pengidap alergi jamur pun kemungkinan akan mengalami reaksi alergi. Salah satunya adalah hidung tersumbat.

Sinusitis

Jika Anda mengalami hidung tersumbat dan batuk lebih dari 10-14 hari atau menjadi lebih parah setelah 7-10 hari, mungkin kondisi yang dialami adalah sinusitis.

Sinus sendiri merupakan rongga kosong yang terdapat pada tulang pipi, sekitar mata, dan di belakang mata. Fungsi dari sinus adalah untuk menjaga kehangatan sekaligus kelembapan dan menyaring udara pada rongga hidung.

Lalu apa hubungannya dengan musim hujan? Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, pengidap alergi rhinitis berisiko mengalami sinusitis, karena alergi menyebabkan pembengkakan pada sinus dan lapisan dalam hidung.

Oleh karena itu sinusitis dan hidung tersumbat pun berpotensi lebih sering dialami di musim hujan. Namun, gejala sinusitis juga bisa dipicu oleh reaksi alergi, antara lain terhadap serbuk sari dan jamur seperti yang telah disebutkan sebelumnya. (*)