Ini Upaya Desa Baebunta Luwu Utara Atasi Kemiskinan Ekstreme
INDEKSMEDIA.ID – Kemiskinan ekstrem masih menjadi perhatian khusus Pemerintah Desa Baebunta, Luwu Utara.
Utamanya di dua dusun yaitu dusun Rante Paccu dan dusun Pajoang atas. Dua dusun tersebut merupakan wilayah paling ujung di desa Baebunta, pola hidup masyarakat masih sangat sederhana.
Kemiskinan Ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, yaitu makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.
Seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika biaya kebutuhan hidup sehari-harinya berada di bawah garis kemiskinan esktrem; setara dengan USD 1.9 PPP (Purchasing Power Parity).
PPP ditentukan menggunakan “absolute poverty measure” yang konsisten antar negara dan antar waktu.
Dengan kata lain, seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika pengeluarannya di bawah Rp. 10.739/orang/hari atau Rp. 322.170/orang/bulan (BPS,2021).
Kondisi tersebut terjadi di dusun Rante Paccu dan Pajoang atas,bahkan Muhammad Syafaat selaku Sekdes Baebunta mengungkapkan persentase kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut mencapai 70 persen.
“Memang di wilayah tersebut persentase kemiskinan ekstrem masih tinggi bahkan 70 persen menengah ke bawah,” ungkapnya saat ditemui di kantor desa Baebunta, Kamis (20 Juli 2023).
Hal tersebut disebabkan karena mata pencaharian penduduk hanya mengandalkan hasil perkebunan sawit.
Bahkan ada beberapa warga yang tidak memiliki kebun sendiri, hanya mengandalkan gaji harian atau brondolan dari kebun masyarakat sekitar.
Untuk meringankan beban masyarakat Pemdes Babeunta telah menganggarkan BLT 20 persen dari dana desa sesuai dengan Permendes
“Untuk tahun ini kami masih menganggarkan 20 persen BLT khusus untuk kemiskinan ekstrem dari yang sebelumnya 40 persen untuk BLT waktu masih masa pandemi covid-19,” kata Sekdes Baebunta.
Artinya dari 1,1M Dana Desa, 220 juta khusus dianggarkan untk BLT kemiskinan ekstrem. (*)