Akibat Dogma Sosial dan Patriarki, PK IMM Gelar Dialog Menyangkut Peran Perempuan

INDEKSMEDIA.ID — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) se-IAIN Palopo gelar dialog menarik dengan mengusung tema “Peran Perempuan dalam Meretas Dogma Sosial”.

Diskusi ihwal perempuan oleh PK IMM ini dilaksankan tepatnya di Eer Cafe, jalan Kelapa, Kota Palopo, pada Rabu (19/7) malam.

Menghadirkan narasumber dari beberapa organisasi cipayung lingkup IAIN Palopo di antaranya: Siti Nurhalisa, Ketua Umum PK IMM Ahmad Badawi, Annisa Afiat Nabilah dari KAMMI, Ema Febrianti dari perwakilan Kopri, serta Ketua Kohati Komisariat Syafaad, Putri wanti Marsuki.

Dalam pertemuan hangat tersebut, narasumber membincangkan beberapa hal yang dinilai cukup penting:

1. Pengantar dogma sosial;
2. Pro dan kontra Kepemimpinan dalam berbagai bidang;
3. Kekerasan seksual berbasis gender;
4. Gerakan konsisten dalam mengawal isu keperempuanan.

Seperti yang ditegaskan oleh Ketua Umum PK IMM Ahmad Badawi IAIN Palopo, bahwa budaya patriarki merupakan salah bentuk dogma sosial.

“Dogma sosial adalah sebuah konstruksi sosial yang kita dipaksa untuk membenarkannya, padahal itu hanyalah semata-mata konstruksi sosial,” jelas Siti Nurhalisa.

“Artinya, budaya patriarki yang dilanggengkan dan aneka pelabelan negatif terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk konstruksi sosial,” sambungnya.

Ia juga mengafirmasi R. A Kartini sebagai sosok teladan bagi kaum perempuan.

“Untuk membuka pikiran perempuan-perempuan bahwa budaya patriarki merupakan kumpulan dogma-dogma, tentu saja dengan melahirkan kesadaran melalui pendidikan yang aktif, ” terang Nurhalisa.

“Semoga R.A Kartini menjadi spirit bagi perempuan agar mampu berkiprah dan menebar kebermanfaatan di ranah publik tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan,” tandasnya.

Amar selaku Ketua Umum PK IMM AR Fachruddin IAIN Palopo memberikan apresiasi dan harapan atas terlaksananya dialog ini.

”Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman narasumber yang telah meluangkan waktunya untuk hadir pada dialog kali ini. Harapannya kegiatan diskusi semacam ini mesti terus kita kembangkan untuk meretas berbagai dogma sosial yang hidup di lingkungan kita,” ucapnya. (*)