INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Karena Ketidakadilan Gender, Komnas Perempuan Gelar Diskusi Menyangkut Perempuan dalam Pemilu, ini Tujuan dan Harapannya

Diskusi Komnas Perempuan dan puluhan Lembaga di Sulsel (indeksmedia.id/eka)

INDEKSMEDIA.ID — Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) gelar diskusi terbuka menyangkut perempuan dalam pemilu.

Diskusi Komnas Perempuan itu dilaksanakan tepatnya di Jalan Pengayoman, Masale, Panakkukang, Kota Makassar, pada Senin (17/7), dengan tema “Perlindungan Hak Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender dalam Pemilu”.

Komnas Perempuan mengangkat tema ini lantaran perempuan masih menemui tantangan besar dalam keterlibatan politik, terutama menyangkut pemilu.

Salah satunya adalah jaminan keamanan dan keterterimaan mereka dalam proses dan tahapan pemilu.

Komnas Perempuan mencatat hal tersebut dari berbagai laporan. Seperti pemecatan terhadap Masriani Ilyas, calon legislatif terpilih DPRD Sulsel yang dipecat partai politik pengusungnya sehari sebelum pelantikan.

Padahal, berdasarkan perhitungan suara, ia meraih suara tertinggi. Kemudian ia digantikan oleh caleg laki-laki yang mendapat perolehan suara di bawahnya.

Masriani Ilyas memenangkan gugatan tata usaha negara, namun masih terdapat kekosongan hukum untuk melaksanakan hal tersebut.

Begitu juga dengan Fatmawati Rusdi, Calon Wakil Walikota Makassar, mendapatkan pelecehan seksual saat debat publik dalam bentuk komentar kasar dan tidak senonoh.

Hal demikian juga menimpa Rahayu Saraswati, calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), unggahan foto Saras ketika hamil dengan komentar “Yang mau coblos udelnya silahkan. Udel sudah diumbar, pantaskah jadi panutan apalagi pemimpin Tangsel?” yang diduga diposting oleh lawan politiknya.

Kasus-kasus yang muncul tersebut diyakini sebagai puncak gunung es dari serangan-serangan terhadap tubuh dan seksualitas perempuan.

Berbagai serangan itu digunakan untuk menjatuhkan mental dan meneguhkan bahwa politik dan ruang publik adalah ruang laki-laki.

Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh jurnalis, aktivis lingkungan, dan puluhan lembaga lainnya, termasuk Yayasan Bumi Sawerigading (YBS).

Diskusi Komnas Perempuan ihwal Perempuan dalam Pemilu (eka)

Perbincangan hangat itu disajikan oleh Komisioner Komnas Perempuan, Olivia Chadijah Salampessy, Dr.dr. Retty Retnawaty, MA, dan Siti Aminah Tardi. Hasil yang diharapkan di antaranya;

1. Diperolehnya informasi terkait bentuk kekerasan berbasis gender terhadap perempuan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia;

2. Diperolehnya informasi tentang aspek-aspek yang mempengaruhi adanya kekerasan berbasis gender dalam tahapan pemilu di Indonesia;

3. Adanya informasi tentang mekanisme penanganan dan pemulihan yang tersedia untuk korban pelanggaran hak dalam pemilu;

4. Adanya informasi terkait program dan mekanisme yang dijalankan dalam melindungi hak-hak perempuan dalam Pemilu.

Adapun sederet tujuannya sebagai berikut:

1. Menghimpun informasi terkait bentuk kekerasan berbasis gender yang dialami perempuan dalam penyelenggaraan Pemilu;

2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kerentanan perempuan mendapatkan kekerasan dalam penyelenggaraan pemilu;

3. Menghimpun informasi tentang mekanisme penanganan dan pemulihan yang tersedia untuk korban pelanggaran hak dalam pemilu;

4. Mendapatkan informasi seputar program dan mekanisme yang dijalankan dalam melindungi hak-hak perempuan dalam Pemilu. (*)