INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Appassili, Proses Penyucian Jiwa Bagi Masyarakat Bugis – Makassar Sebelum Langsungkan Pernikahan

Prosesi penyucian jiwa bagi masyarakat Bugis Makassar (YouTube)

INDEKSMEDIA.ID – Ada satu tradisi Masyarakat Bugis Makassar yang berguna untuk menyucikan jiwa.

Tradisi itu disebut Appassili. Tradisi ini biasa dilakukan sebelum melangsungkan pernikahan.

Masyarakat bugis makassar percaya bahwa tidak ada makhluk yang diciptakan oleh sang pencipta yang tidak berguna.

Bahkan makhluk-makhluk tersebut memiliki hubungan erat dengan manusia.

Air misalnya selain digunakan untuk mandi juga bisa digunakan untuk mensucikan jiwa dan diri seseorang atau menghindarkan diri dari hal-hal yang jahat.

Prosesi pensucian ini disebut dengan Appassili. Appassili ini sudah menjadi warisan budaya turun temurun.

Bahkan sebuah pesta terkadang tidak lengkap rasanya jika Appassili ini tidak dilaksanakan.

Upacara ini juga sekaligus sebagai bentuk silaturrahim bagi masyarakat. Appassili berarti berusaha dan berikhtiar mengatasi mara bahaya yang mungkin terjadi bagi seseorang dengan serangan guna-guna, sihir atau ilmu hitam lainnya.

Untuk mengatasi ini seseorang harus dimandikan dengan air khusus dan orang inilah yang dibersihkan jiwa dan raganya dari gangguan ilmu hitam.

Biasanya orang-orang yang di Passili itu ialah calon pengantin, Ibu yang sedang hamil dan wanita yang usai melahirkan, anak-anak yang mau dikhitankan dan orang yang pindah atau yang mau menaiki rumah baru.

Appassili ini memiliki tata cara yang berbeda sesuai hajat seseorang yang mau di Passili, seperti calon pengantin, beda dengan Ibu yang hamil muda atau ibu yang sudah melahirkan beda pula dengan naik rumah baru atau Sunatan.

Perbedaan ini hanyalah tata cara tetapi maksud tujuannya sama, keselamatan, kesejahteraan, jauh dari mala petaka. Acara ? Passili ? ini biasa dihubungkan dengan acara ? Appaccing ? bagi calon pengantin (Mata korontigi).

Bahan-bahan yang dipakai Appassili sebagai bahan ramuan supaya berkhasiat terdiri dari daun-daun.

1. Daun kayu tuli dengan harapan, Tulibaji (selalu mendapat kebaikan).

2. Daun kayu tamate dengan harapan selalu sehat dan jauh dari penyakit.

3. Daun tebu dengan harapan selalu mendapat manis bermanfaat kepada orang lain.

4. Bunga pinang dengan harapan selalu berbuah dan berhasil berkesinambungan.

5. Bunga puncuk kelapa dengan harapan semakin tua semakin banyak gunanya.

6. Daun siri dengan harapan memiliki Siri dan menjaga harga diri.

7. Daun sirikaya dengan pengertian kaya batin dan fisik, tidak terpengaruh dari godaan setan rakus harta yang tidak halal.

Daun-daun ini diikat menjadi satu ramuan dan direndam dalam satu wadah baskom tanah atau kuali tanah diatas orang dimaksudkan daun-daun itu menyatu dengan tanah asal kejadian manusia.

Selanjutnya dukun atau tua-tua adat dan Indo Botting mempercikkan kepada calon pengantin atau orang yang sedang di Passili selanjutnya dimandikan dengan harapan mensucikan diri dari gangguan yang mungkin terjadi pada dirinya dan berganti pakaian yang sudah disiapkan oleh dukun tua-tua adat atau Indo botting.

Pakaian yang sudah dipakai mandi disebut Lolloso Pakaian diserahkan kepada sanro dan tua-tua adat atau Indo botting sesuai adat yang berlaku. (*)