INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Alergi Kosmetik dengan Dermatitis Kontak

Ilustrasi Perbedaan Alergi Kosmetik dengan Dermatitis Kontak. (hello sehat)

INDEKSMEDIA.ID – Tanda Alergi Kosmetik sebenarnya mirip dengan Dermatitis Kontak akibat kosmetik.

Akan tetapi, gejala Dermatitis Kontak muncul hanya pada bagian kulit yang terkena produk dan efeknya timbul sesaat setelah pemakaian.

Sementara Alergi Kosmetik terjadi akibat reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh.

Reaksinya tidak selalu muncul segera. Gejala alergi kulit bisa terlihat setelah 12 jam setelah Anda mengaplikasikan produk ke kulit.

Reaksi Alergi Kosmetik yang semakin parah bisa mengarah pada syok anafilaksis. Ini adalah reaksi alergi berat yang bisa mengancam jiwa.

Kondisi ini muncul karena tubuh mengalami syok akibat tekanan darah yang turun drastis dan penyempitan saluran udara.

Mengutip buku daring berjudul Allergy (2021), alergi kosmetik yang berlanjut hingga anafilaksis bisa meliputi tanda-tanda berikut ini.

1. Sesak napas

Salah satu tanda alergi kosmetik yang berbahaya adalah kesulitan bernapas. Saat mengalami anafilaksis, napas akan menjadi lebih pendek.

Saat tanda ini muncul, suara Anda juga seringkali berubah serak dan terengah-engah. Selain itu, dada bisa terasa sangat sesak hingga nyeri.

2. Lidah dan tenggorokan membengkak

Reaksi alergi kosmetik umumnya menyebabkan bibir bengkak. Pada kondisi anafilaksis, pembengkakan pun bisa meluas hingga lidah, tenggorokan, dan hingga mulut.

Pembengkakan ini bisa makin membuat Anda sulit bernapas. Jika tanda alergi kosmetik berat ini muncul, Anda perlu segera mendapatkan pertolongan medis.

3. Diare

Anafilaksis bisa memicu gangguan pada saluran pencernaan seperti diare. Gejala ini pun bisa disertai dengan mual dan muntah.

Reaksi alergi ini bisa makin menyulitkan Anda bernapas karena perut mengalami kram sehingga menekan saluran napas. Jika sedang makan atau minum, Anda bisa langsung tersedak.

4. Pingsan

Tanda alergi kosmetik parah bisa menunjukkan tekanan darah yang turun tiba-tiba disertai detak jantung yang melemah.

Kondisi ini juga memicu irama jantung tidak teratur atau aritmia. Tak heran, dada pun ikut terasa sakit hingga menyebabkan pingsan. (*)