Ziarah Makkajareng, Sosok Tauladan Perempuan, Revolusioner Pendidikan dari Tana Luwu

INDEKSMEDIA.ID – Jika Indonesia punya pahlawan perempuan, maka Luwu pun juga punya perempuan yang tidak kalah hebatnya, yaitu Ziarah Makkajareng.

Jika kartini orang pertama menjahit bendera merah putih maka Ziarah Makkajareng adalah perempuan pertama yang menjadi lulusan sarjana di Tanah Luwu.

Ziarah Makkajareng, dialah kartininya Tana Luwu yang tidak boleh dilupakan oleh zaman.

Dirinya patut diteladani oleh perempuan perempuan zaman 4.0. Di mana dewasa ini jauh dari kata terdidik.

Kartini Tana Luwu ini lahir, 25 Mei 1937 di Ponrang, Luwu, Sulawesi Selatan.

Dia berasal dari keluarga bangsawan. Kedua orang tuanya berasal dari keturunan raja di Tana Luwu.

Ayahnya bernama Andi Makkajareng Opu Tosessu’ dan ibunya Andi Mudhara Opu daengna Ma’dutana.

Sejak kaecil Ziarah Makkajareng tidak seperti anak-anak seumurannya yang menghabiskan waktu hanya untuk bermain serta bersenang-senang dengan sebayanya.

Menurut sepupu Ziarah, Sinapati, dirinya sudah pandai mengatur waktu bermain dan belajar. Ziarah begitu mengutamakana sekolahnya ketimbang bermain atau pun hal-hal yang tidak penting baginya.

Ziarah tidak mau waktunya habis percuma hanya dengan bermain apalagi bermain dengan laki-laki.

Ziarah cenderung memiliki sifat yang pendiam. Dia akan berbicara bila hal yang perlu dibicarakan itu penting.

Dia termasuk anak yang sangat senang mengerjakan sesuatu, kreatif bahkan tidak mau membuang buang waktunya dengan hanya berdiam diri.

Perempuan ini juga adalah sosok yang selalu optimis. Ketika di rumah ia selalu membaca buku apa saja yang  ada di hadapannya.

Serta mengualangi mata pelajarannya setelah kembali dari sekolah.

Ziarah sangat senang menuntut ilmu hingga mendatangi orang-orang yang memeilki ilmu yang lebih.

Bahkan semasa remaja ia tak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar juga bersekolah bahkan antusias untuk ikut berorganisasi.

Sejak kecil Ziarah menunjukkan bahwa akhlak dan perilakunya bisa diteladani oleh orang lain.

Sifat yang dimiliki ziarah akan menjadi energi positif dikemudian hari, tokoh wanita yang penuh inspirasi,  suri tauladan, kreatif serta menjadi pemimpin yang sangat humble kepada orang yang dipimppinnya yang kemudian ziarah bermetamorfosis menjadi seorang tokoh wanita yang inovatif, seorang tokoh wanita yang gigih dan sabar namun tegas dalam memimpin.

Ziarah Makkajareng telah memperoleh gelar sarjananya di IAIN Sunan KalijagaYoghyakarta serta beliau merupakan sarjana wanita pertama di Tana Luwu pada akhir tahun 60-an.

Beliau merupakan sosok yang dituakan di lingkungannya, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Beliau juga selalu dimintai pandangaa bila ada persoalan.

Siti Ziarah adalah tokoh yang sangat disegani dan beliau juga dikenang sebagai akademisi yang bersahaja, cerdas, disiplin, konsisten, dan memberikan banyak perhatian terhadap nasib perempuan.

Dia juga aktif membina masyarakat. Sebagian orang berkata, “bila kita menemukan kesulitan, bertemu beliau dalah solusinya.”

Ziarah ketika menempuh pendidikan tentunya tidaklah mudah, bahkan ziarah mengungkapkan bahwa keluarganya menyarankan untuk tidak melanjutkan pendidikan dengan alasan tidak memiliki biaya.

Bahkan saat melanjutkan kuliah tidak sedikit tantangan yang harus di tempuh. Karena transportasi daerah Palopo-Makassar masih begitu sulit ditemukan.

Pemikiran yang dimiliki Ziarah  adalah ihwal kemajuan serta perubahan-perubahan suau bangsa  dan masyarakat yang sangat bergatung pada revolusi pendidikan.

Pemikiran Ziarah tidak hanya menekankan aspek pendidikan saja akan tetapi juga pada aspek keagamaan.

Alasannya, pendidikan tidak terlepas daripada nilai-nilai moral agama. Dalam pengertian bahwa pendidkan yang dikembangkan harus bernuansa nilai-nilai agama.

Kegagalan dunia pendidikan, termasuk di Indonesia karena kegagalan untuk menyatukan pendidikan dengan agama.

Adapun hasil buah pikiran Ziarah dalam membangun pendidikan di Tana Luwu sebagai berikut:

  1. Merintis perguruan tinggi pertama di Tana Luwu, sekarang adlaah IAIN Palopo.
  2. Mempelopori berdirinya gedung wanita dan SKKA SMK GOW.
  3. Mendirikan PMDS Palopo
  4. Pencetus ide lahirnya PMDS bagian putri
  5. Mendirikan TK pertama dibagian utara kota Palopo
  6. Memperkenalkan TK/TPA.

“Kita tidak akan jadi siapa-siapa jika tidak berperilaku baik dan tekun belajar”

Hj. St.Ziarah Makkajareng.

Penulis: Mytha

Artikel ini merupakan kontribusi dari lomba penulisan budaya yang diselenggarakan indeksmedia.id dengan tema “Menumbuhkan Budaya Mentradisikan Literasi.”

Disclaimer: Indeksmedia.id tidak bertanggung jawab atas isi konten. Kami hanya menayangkan opini yang sepenuhnya jadi pemikiran narasumber. (*)