Mengenal Alang, Bangunan Khas Toraja Tempat Menyimpan Padi

INDEKSMEDIA.ID – Alang merupakan bangunan yang terpisah tapi tidak jauh jaraknya dengan rumah adat Toraja, tongkonan atau barung-barung.

Sebagian besar posisi Alang khas Toraja berhadap-hadapan dengan tongkonan.

Ini karena masyarakat Toraja menganggap Alang sebagai pasangan tongkonan untuk tempat penyimpanan padi atau lumbung padi.

Kehadiran Alang sangat relevan dengan karakteristik masyarakat Toraja sebagai masyarakat agraris sejak dahulu kala.

Struktur Alang terdiri atas bagian atap, badan, dan kaki (strukturnya sama dengan tongkonan).

Bangunan Alang sendiri ditopang oleh enam tiang bulat yang disebut banga, namun ada juga yang hanya mempunyai empat tiang terutama alang yang berukuran kecil.

Pada awalnya, dinding Alang hanya terbuat dari anyaman kemudian berkembang seperti dinding alang milik bangsawan dan orang kaya yang terpandang di Toraja, mulai mempergunakan bahan kayu papan dan diukir dengan berbagai motif.

Bentuk atap mengikuti bentuk atap tongkonan, menjulang ke atas pada bagian depan dan belakang seperti tanduk kerbau.

Alang yang dindingnya diperkaya dengan ukiran disebut alang sura? sebagai simbol bagi status sosial, dan merupakan pasangan dari tongkonan sura?.

Alang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan padi, menampung tamu bilamana tongkonan tidak cukup, tempat menyelenggarakan musyawarah keluarga dan masyarakat, tempat menginap beberapa keluarga selama upacara adat, dan sebagai simbol status keluarga.

Sayangnya, tidak ada catatan yang cukup jelas mengenai sejak kapan alang menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Toraja, dan kebudayaan apa yang mempengaruhinya. (*)