Kader HMI Perlu Baca NDP Bab 7, Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan
INDEKSMEDIA.ID– Nilai Dasar Perjuangan atau NDP adalah standar gerakan untuk seluruh kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
NDP HMI dalam teksnya yang logis dan tersistematis mengandung 7 bab pelajaran penting.
Dalam kandungan bab 7 NDP HMI tertuang pembahasan ihwal “Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan.”
Berikut ini teks NDP HMI bab 7 yang indeksmedia.id sediakan;
Dari seluruh uraian yang telah dikemukakan, dapatlah dikumpulkan dengan pasti bahwa inti dari kemanusiaan yang suci ialah iman dan kerja kemanusiaan atau amal soleh.
Iman dalam pengertian kepercayaan akan adanya kebenaran mutlak yaitu Tuhan YME, serta menjadikan satu-satunya tujuan hidup dan tempat pengabdian diri yang terakhir dan mutlak.
Sikap itu memunculkan kecintaan tak terbatas pada kebenaran, kesucian dan kebaikan yang menyatakan dirinya dalam sikap perikemanusiaan.
Sikap perikemanusiaan menghasilkan amal saleh, artinya amal yang berkesesuaian dengan dan mengingkatkan kemanusiaan.
Sebaik-baik manusia ialah yang berguna untuk sesamanya. Tapi bagaimana amal itu harus dilakukan oleh manusia?
Sebagaimana setiap perjalanan kearah suatu tujuan ialah gerak ke depan, demikian perjalanan umat manusia atau sejarah bergerak ke depan.
Maka semua nilai dalam kehidupan ini relatif adanya berlaku untuk suatu tempat dan suatu waktu tertentu.
Demikianlah segala sesuatu itu berubah, tidak langgeng, kecuali tujuan akhir dari segala yang ada, yaitu kebenaran mutlak atau Tuhan.
Jadi semua nilai yang benar adalah bersumber atau dijabarkan dari ketentuan-ketentuan hukum-hukum Tuhan.
Oleh karena itu manusia yang berikhtiar dan merdeka ialah yang bergerak. Gerak itu tidak lain dari pada gerak maju ke depan (progresif).
Dia adalah dinamis, tidak statis. Dia bukanlah seorang tradisionalis, apalagi reaksioner.
Dia menghendaki perubahan yang terus menerus sejalan dengan arah menuju kebenaran mutlak.
Dia senantiasa mencari kebenaran-kebenaran selama perjalanan hidupnya.
Kebenaran-kebenaran itu menyatakan dirinya dan ditemukan di dalam alam dan sejarah umat manusia.
Ilmu pengetahuan adalah alat manusia untuk mencari dan menemukan kebenaran-kebenaran itu.
Dengan menggunakan kekuatan intelejensianya dan dengan bimbingan oleh hati nuraninya, manusia dapat menemukan kebenaran-kebenaran dalam hidupnya.
Sekalipun relatif, namun kebenaran-kebenaran itu merupakan tonggak sejarah yang mesti dilalui oleh manusia dalam perjalanan menuju kebenaran mutlak.
Dan keyakinan akan adanya kebenaran mutlak itu sendiri pada suatu saat dapat dicapai oleh manusia, yaitu ketika mereka telah memahami secara benar seluruh alam dan sejarahnya sendiri.
Jadi, ilmu pengetahuan adalah persyaratan dari amal saleh.
Hanya mereka yang dibimbing oleh ilmu pengetahuan dapat berjalan di atas kebenaran-kebenaran, yang menyampaikannya kepada kepatuhan terhadap reserve kepada Tuhan YME.
Dengan iman dan ke-berluas-an ilmu pengetahuan manusia mencapai puncak kemanusiaan yang tertinggi.
Ilmu pengetahuan adalah pengertian yang dipunyai oleh manusia secara benar tentang dunia sekitarnya dan dirinya sendiri.
Hubungan yang benar antara manusia dan alam sekelilingnya ialah hubungan penguasaan dan pengarahan.
Manusia harus menguasai alam dan masyarakat, guna dapat mengarahkannya kepada yang lebih baik. Penguasaan dan kemudian pengarahan itu tidak mungkin dilaksanakan tanpa pengetahuan tentang hukum-hukumnya yang tetap (sunnatullah).
Manusia harus memahami alam dengan hukum-hukumnya yang berlaku agar dapat menguasai dan menggunakannya bagi kemanusiaan.
Sebab alam tersedia bagi umat manusia bagi kepentingan pertumbuhan kemanusiaan.
Hal itu tidak dapat dilakukan kecuali dengan mengerahkan kemampuan intelektualitas atau rasionya.
Demikian pula manusia harus memahami sejarah dengan hukum-hukum yang tetap.
Hukum sejarah yang tetap (sunnatullah untuk sejarah) yaitu garis besarnya, ialah bahwa manusia akan menemui kejayaan jika setia kepada kemanusiaan dan fitrahnya dan menemui kehancuran jika menyimpang darinya dengan menuruti hawa nafsu.
Tetapi cara-cara perbaikan hidup sehingga terus-menerus maju ke arah yang lebih baik sesuai dengan fitrah adalah masalah pengalaman.
Pengalaman ini harus ditarik dari masa lampau, untuk dapat mengerti masa sekarang dan memperhitungkan masa yang akan datang.
Menguasai dan mengarahkan masyarakat ialah mengganti kaidah-kaidah umumnya dan membimbingnya ke arah kemajuan dan kebaikan.
Demikianlah teks NDP HMI bab terakhir. Terimakasih telah mengikuti artikel ini. (*)