Inilah Perubahan Unik Terjadi di Kekaisaran Jepang Abad Pertengahan

INDEKSMEDIA.ID — Pergantian aristokrasi dalam periode abad pertengahan Jepang selama ini amat menonjol.

Namun, tidak kalah menarik dari Jepang adalah budaya Buddhisme dan Shinto yang telah bercampur dan membentuk seni dan arsitekturnya.

Budaya campuran itu tentu saja memberi pengaruh besar terhadap perjalanan pembentukan Kekaisaran Jepang modern.

Menurut sebagian sejarawan, abad pertengahan Kekaisaran Jepang berlangsung mulai tahun 1185 hingga 1630 M.

Ciri yang menonjol dalam bentangan periode ini adalah penggantian aristokrasi oleh kelas Samurai sebagai kelompok sosial terkuat.

Dari situlah pembentukan penguasa militer Daimyo dan Shogun.

Munculnya biara Buddha dan strarifikasi masyarakat feodal setelah penurunan kekuasaan kaisar.

Hal itu kemudian membentuk diferensiasi kelas abadi dengan berdasar pada profesi.

Sesuai dengan yang diberitakan World History Encyclopedia, selama periode abad pertengahan Jepang, Kekaisaran di sana terus mencampurkan antara Shinto dan Buddhisme.

Ditambah lagi dengan kepercayaan tradisional mereka di sana.

Berupa bentuk Buddhisme baru yakni Zen diperkenalkan di Tiongkok.

Sekte Jodo (Tanah Murni) didirikan pada 1175 M oleh pendeta Honen (1133-1212 M).

Sekte Jodo Shin (Tanah Murni Sejati) dibangun pada 1224 M oleh Shinran (1173-1263 M), murid Honen.

Penyederhanaan agama kemudian lahir dari kedua sekte tersebut.

Mereka memberi penekanan bahwa pencerahan dan pencapaian surga kenyataannya terbuka untuk semua orang tidak dengan memandang status atau stratifikasi sosial.

Biara Zen yang paling penting adalah Kencho-ji di Kamakura. Dibangun pada 1253 M.

Di kalangan Samurai, prinsip pengekangan dan penghematan Zen menjadi sangat populer.

Sekte populer lainnya dari Buddhis adalah Nicheren.

Dibentuk oleh Biksu dengan nama yang sama pada 1222-1282.

Sekte ini memberikan penekanan bahwa betapa pentingnya pengucapan teks suci Sutra Teratai.

Biara Buddha merupakan penyedia penting pendidikan kepada semua kelas sosial.

Tidak hanya itu, Biara Buddha juga banyak menampung sekolah seniman dari semua jenis.