Sinopsis Film Penyalin Cahaya, Kisah Perempuan Bongkar Pelecehan Seksual yang Dialami

INDEKSMEDIA.ID – Satu lagi Film bertemakan Perempuan yang wajib kalian tonton berjudul Penyalin Cahaya.

Dalam Film Penyalin Cahaya ini mengisahkan seorang Perempuan yang berjuang membuktikan pelecehan seksual yang dialaminya.

Ternyata, pemeran utama Perempuan Film Penyalin Cahaya itu tak sendiri. Sang predator seks telah banyak memakan korban.

Penasaran dengan jalan cerita Film Penyalin Cahaya ? Simak sinopsisnya di bawah ini :

Sinopsis

Film Penyalin Cahaya menceritakan mengenai seorang mahasiswa penerima beasiswa bernama Suryani atau Sur yang baru bergabung dengan kelompok Teater Mata Hari di kampusnya sebagai bagian perancang website.

Pada sebuah kompetisi, teater tersebut menjadi pemenang dan akan menjadi perwakilan dikirim ke Kyoto.

Anggun si sutradara dan Tariq si pimpinan produksi kemudian mengundang semua anggota dan kru untuk merayakan pesta kemenangan di rumah Rama yang merupakan penulis naskah kelompok tersebut.

Sur yang baru bergabung di kelompok itu pun turut diajak. Sur kemudian mengajak Amin, sahabatnya yang bekerja sebagai tukang fotokopi di kampusnya.

Pada orang tuanya, Sur berjanji akan pulang cepat dan tidak mabuk-mabukan karena keesokan harinya ia harus menghadiri sidang penilaian beasiswa.

Namun setelah sampai di pesta, Sur dipaksa untuk minum-minum hingga ia tak sadarkan diri. Sur baru tersadar keesokan paginya saat ia sudah berada di rumah. Sur yang menyadari dirinya kesiangan pun langsung menuju kampus.

Di ruang sidang, para dosen mengetahui jika Sur baru saja melakukan pesta dan mabuk-mabukan. Mereka menunjukan foto selfie yang Sur unggah ke media sosialnya dan menunda penyerahan beasiswa Sur.

Sur yang merasa tidak ingat pernah mengambil foto selfie tersebut merasa dirinya dijebak. Ia mulai melakukan penyelidikan sendiri terhadap orang-orang di kelompok teater.

Sur mulai menyimpan semua unggahan yang dibuat anak-anak teater malam itu. Di tempat fotokopi Amin, Sur lalu mencoba meretas handphone para anggota teater yang datang dan mengambil file serta data foto di handphone mereka.

Sur juga mencoba meminta bantuan Anggun untuk melacak supir taksi online yang disebut mengantarnya ke rumah malam itu.

Sur menemukan beberapa kejanggalan dari semua itu. Kaos yang dipakainya malam itu rupanya terbalik, ada jeda waktu yang lama di perjalanan bersama taksi online-nya, serta bukti-bukti lain yang membuat Sur berasumsi bahwa ia telah dijebak dan dibius.

Dugaan itu mengarah pada Tariq, senior yang menjadi pimpinan produksi Teater Mata Hari.

Anggun dan Rama kemudian mengumpulkan semua anggota teater untuk melihat rekaman CCTV di rumah Rama. Namun rekaman itu membuktikan bahwa Sur tidak dibius dan Sur sendiri yang mengunggah foto selfie-nya ke media sosial.

Meski begitu, Sur tetap yakin bahwa dirinya telah mengalami pelecehan seksual hingga terungkap bahwa Rama adalah pelakunya.

Sur mengetahui jika Rama telah memotret badannya yang telanjang secara diam-diam dan menggunakannya sebagai instalasi untuk pertunjukan Teater Mata Hari.

Sur juga menemukan fakta bahwa Rama juga melakukan hal tersebut pada mahasiswa lain. Salah satunya adalah Farah, senior yang mulanya tampak jahat namun akhirnya membantu Sur mengungkap kasus tersebut.

Setelah Farah, Tariq pun ikut bergabung karena ia juga menjadi korban pelecehan Rama. Mereka bertiga menyusun rencana untuk mengambil bukti dari supir taksi online yang sebenarnya adalah kenalan Rama.

Namun saat mereka nyaris mendapatkan bukti-buktinya, Rama dan para anak buahnya datang dan menghancurkan bukti tersebut.

Setelah bukti tersebut hancur, Sur dan teman-temannya hanya memiliki sedikit bukti dan cerita yang tampak tak terlalu kuat.

Namun mereka memilih untuk tetap mempublikasikan hal tersebut. Mereka memperbanyak bukti dan cerita yang mereka miliki untuk disebar di kampusnya.

Setelah aksi mereka tersebut, para korban pelecehan Rama lain pun ikut bergabung dan menuliskan cerita mereka. Kini, seluruh kampus pun mengetahui perbuatan yang Rama lakukan. Anggun si sutradara pun marah besar dan memukul Rama. (*)