Jejak Peninggalan Tana Luwu yang Mencengangkan

Di sumur ini,  Datu Luwu atau Raja Luwu memulai proses pengukuhannya menjadi Pajung Luwu.

Pajung atau Payung merupakan gelar tertinggi bagi raja Kedatuan Luwu di mana tidak semua raja ataupun datu dapat menyandang gelar ini.

Sumur Mattirowalie terletak di dekat BTN Anggrek samping blok DD/25, tak jauh dari kantor walikota sekitar ratusan meter.

Sumur ini terletak di jantung kota Palopo, berada di kompleks perumahan Anggrek. Perumahan ini banyak dihuni oleh Pemkot dan Sekretaris daerah Palopo.

Kondisi sumur Mattirowalie sebelum dibersihkan diselimuti oleh rumput-rumput liar, dan yang terlihat hanya sebuah tugu yang menjadi penanda keberadaan sumur tua tersebut.

Dinamai sumur Mattirowalie karna dahulunya di sana terdapat sebuah menara yang bisa digunakan sebagai tempat untuk mattiro atau melihat bebas ke semua penjuru.

Jejak peninggalan Luwu di atas, adalah bukti adanya sejarah dan tersimpan cerita leluhur yang menjadi pesan untuk generasi Luwu selanjutnya tentang adanya nenek moyang dan perlu untuk dilestarikan adanya.

Penulis : Risma Dewi

Artikel ini merupakan kontribusi dari lomba penulisan budaya yang diselenggarakan indeksmedia.id dengan tema “Menumbuhkan Budaya Mentradisikan Literasi.”

Disclaimer: Indeksmedia.id tidak bertanggung jawab atas isi konten. Kami hanya menayangkan opini yang sepenuhnya jadi pemikiran narasumber. (*)