Langganan 5G Kian Meningkat, Berita Baik untuk Indonesia

INDEKSMEDIA.ID — Meskipun tantangan geopolitik dan perlambatan ekonomi makro di beberapa pasar, Mobility Report, penyedia layanan komunikasi di dunia masih terus menginvestasi 5G.

Langganan 5G, di Oseania dan Asia Tenggara, tumbuh dengan pesat.

Langganan 5G itu diperkirakan mencapai 430 juta di akhir 2028.

Angka tersebut ternyata memberi sumbangan sebanyak 34 persen dari semua penggunaan seluler.

Di samping itu, data traffic dari langganan seluler per smartphone diasumsikan mencapai 54 GB dalam sebulan pada 2028.

Laju pertumbuhan tahunannya (CAGR) sebesar 24 persen.

Totalnya, data traffic seluler diasumsikan tumbuh dari 13 EB per bulan pada tahun 2022 menjadi 55 EB per bulan pada tahun 2028, CAGR nya sebesar 27 persen.

Diharapkan bahwa implementasi teknologi 5G bisa meningkatkan penjualan smartphone.

Tentu saat hal itu kelak melahirkan keuntungan perusahaan operator telekomunikasi dan berkontribusi dalam tumbuhnya pendapatan negara.

Sekalipun demikian, menurut laporan International Data Corporation (IDC), Indonesia masih lesu.

Dalam pelaporan yang berjudul “Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker” itu bahwa pengiriman smartphone di Indonesia di kuartak satu 2023 mencapai 7,9 juta unit.

Artinya ada penurunan 11,9 persen bila dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu.

Di samping itu, penetrasi 5G di negeri Wakanda terus terjadi perkembangan.

Hal itu sesuai dengan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bahwa hingga tahun 2022, pencakupan jaringan 5G sudah mencapai 49 wilayah, kabupaten kota.

Hal itu menampilkan bukti nyata penyedia layanan komunikasi, pemerintah, dan perusahaan teknologi dan komunikasi seperti Ericsson dalam mengadopsi konektivitas yang canggih.

Ke depannya, pemerintah menetapkan target guna mencakup jaringan 5G dalam skala nasional pada tahun 2024 hingga 2025. (*)