Pesan Film Like & Share, Kritik Keras untuk Regulasi Hukum Indonesia
INDEKSMEDIA.ID – Walaupun penuh kontroversi, Film Like & Share punya pesan tersirat untuk regulasi hukum di Indonesia.
Ya, dalam Film Like & Share, sutradara, Gina S. Noer seperti memberi kritik tersirat mengenai regulasi hukum di tanah air.
Utamanya hukum tentang korban kekerasan yang telah banyak makan korban. Film Like & Share memberikan sedikit contoh.
Dilansir dari bacaterus, Gina S. Noer mengatakan, bahwa Like & Share (2022) menunjukkan berbagai isu perempuan di era digital.
Salah satunya adalah isu ketika wanita menjadi korban kekerasan seksual.
Hal ini terlihat dari dialog yang diucapkan oleh kuasa hukum Sarah.
“Undang-undang yang sah bukan berarti perangkat hukumnya siap. Bagaimanapun ini Indonesia, masalah sistemik bertahun-tahun. Bisa-bisa Sarah yang dipenjara.”
Meski singkat, kalian pasti terkejut dengan sikap gamblang yang ditampilkan Gina S. Noer soal hukum Indonesia.
Bukan hal aneh lagi, kalau di Indonesia korban pelecehan seksual selalu dijadikan tersangka.
Sudah banyak perempuan, baik dewasa maupun pelajar yang speak out.
Namun hukum malah membuat mereka jadi tersangka, pasalnya pelaku kerap melapor balik dengan banyak pasal cacat lainnya.
Ada banyak contohnya, belakangan ini kita digemparkan dengan korban pelecehan seksual yang dihakimi oleh instansi pendidikan dan pekerjaannya.
Banyak pelajar perempuan yang dilecehkan, ketika melapor mereka malah dikeluarkan dari sekolah atau universitas.
Banyak wanita karir yang dipecat tidak hormat dan diintimidasi, karena berani melaporkan pada pihak berwajib. (*)