Istana Langkanae di Tengah Modernisasi Kota Idaman, Bukti Peradaban Kerajaan Luwu

Itu karena pesonanya masih menyimpan situs bersejarah yang begitu indah bahkan tidak lekang dimakan zaman di mana hal ini merupakan bentuk dari melestarikan kebudayaan secara nyata yang ada di kota tersebut.

Adapun situs sejarah yang berada di kota Palopo salah satunya adalah Langkanae, yang merupakan nama lain dari istana kedatuan Luwu.

Langkanae bukanlah sebuah istana yang digambarkan seperti dalam dongeng-dongeng penghantar tidur, atau istana megah seperti yang ada di layar kaca.

Langkanae sendiri merupakan situs bersejarah sebagai bukti peradaban kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan.

Dilansir dari portal direktoratpariwisata.id, Langkanae diperkirakan didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar tahun 1920-an yang pada awal mulanya istana ini dibangun menggunakan bahan baku kayu.

Konon istana Langkanae juga memiliki 88 tiang yang diratakan dengan tanah oleh pemerintah Belanda pada masa penjajahan.

Dahulu, Langkanae tidak hanya dijadikan sebagai museum sejarah untuk mengenang perjuangan pahlawan yang berada di Tana Luwu, melainkan menjadi pusat pemerintahan dari kerajaan.

Dilansir dari portal luwukab.go.id yang merupakan website resmi pemerintah kabupaten Luwu, Kerajaan Luwu pada awalnya berkedudukan di Ussu Malili yang saat ini menjadi ibu kota Kabupatan Luwu Timur.

Seiring berjalannya waktu beserta dinamika pemerintahan kerajaan, pusat pengendalian pemerintahan kedaulatan Luwu berpindah sebanyak empat kali di antaranya Manjapai, yang sekarang ini menjadi wilayah Kabupaten Kolaka Utara.

Kemudian berpindah untuk kedua kalinya ke Cilallang Kamanre, Kecamatan Kamanre ,dan selanjutnya berpindah untuk ke tiga kalinya di Kecamtan Malangke, dan terakhir di Kota Palopo.

Keunikan dari bangunan Langkanae, selain dari cerita panjang sejaranya yang dapat dinikmati indra pendengaran manusia, arsitekturnya pun tidak kalah memanjakan indra penglihatan.

Konsep bangunan dengan arsitektur Eropa, ditambah dengan berbagai koleksi benda pusaka yang ada di Langkanae seperti pakaian pengantin adat Luwu yang terpasang di sepasang manekin, pelaminan khas adat setempat, Silsilah 23 generasi Pajung-e ri Luwu atau biasa disebut dengan pohon famili dari raja-raja Kedatuan Luwu serta terpajangnya legenda Batara Guru  membuat para wisatawan atau pengunjung mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa istimewa.