Cerita Rakyat Ihwal Sawerigading, antara Sejarah dan Mitos?
Ia pun mengatakan kepada istri dan anaknya untuk berangkat lebih dulu dan akan menyusul kemudian.
Namun, naas menimpa perahu yang digunakan Sawerigading ketika menyusul istri dan anaknya justru diterpa ombak besar, dan menenggelamkan dirinya sebelum tiba di Tana Luwu.
Kisah Sawerigading ini akan terus menjadi karya sastra yang akan diceritakan, entah dianggap sebagai fakta atau pun mitos.
Namun tak sedikit masyarakat yang menyakini kisahnya, sebab beberapa peninggalan sejarah yang dianggap memang berkaitan dengan Sawerigading, seperti Bulupoloe di dekat malili.
Bulupoloe dikatakan sebagai bekas dari timpaan pohon Welenreng yang rebah karena ditebang untuk dijadikan perahu oleh Sawerigading.
Contoh lain, Batu cadas di daerah Cerekang banyak diambil untuk dijadikan batu asah, disebut sebagai kulit bekas tebasan pohon Welenreng itu.
Di gunung Kandora, daerah mangkedek, Tana Toraja, terdapat batu yang dianggap penjelmaan We Pinrakati, isteri Sawerigading yang meninggal dalam keadaan hamil yang dijemput oleh Sawerigading di dunia roh.
Setiba kembali di bumi ia melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Jamallomo. Anak tersebut kemudian menjelma menjadi batu.
Gunung batu di daerah Bambapuang Enrekang, yang dari jauh tampak sebagai anjungan perahu, dianggap perahu Sawerigading yang karam dan telah menjadi batu.
Gong Nekara yang terdapat di Selayar dianggap gongnya Sawerigading, yang selalu dibawa berlayar dan dibunyikan setiap memasuki pelabuhan.
Demikian pula kepingan perahu yang terdapat di Bontote’ne dianggap perahu Sawerigading.
Terlepas dari itu semua, kisah ini mengajarkan kita untuk tidak berputus asa dalam menggapai keinginan.
Meskipun tindakan yang dilakukan Sawerigading kurang bisa dibenarkan, namun usaha yang ia lakukan dapat dijadikan sebagai suatu pelajaran penting.
Penulis: Frety
Artikel ini merupakan kontribusi dari lomba penulisan budaya yang diselenggarakan indeksmedia.id dengan tema “Menumbuhkan Budaya Mentradisikan Literasi.”
Disclaimer: Indeksmedia.id tidak bertanggung jawab atas isi konten. Kami hanya menayangkan opini yang sepenuhnya jadi pemikiran narasumber. (*)