Cerita Rakyat Ihwal Sawerigading, antara Sejarah dan Mitos?

Melihat takdir tersebut, Batara Guru pun memerintahkan anaknya untuk memisahkan Sawerigading dengan We Tenriabeng. Bahkan keduanya tidak diberitahukan mengenai kebenaran ihwal memiliki saudara kembar.

Berdasarkan perintah itu lah, kedua saudara kembar emas tersebut dibesarkan di tempat yang berbeda, dan sekian lama tak pernah berjumpa.

Namun takdir yang telah dituliskan nyatanya tak terelakkan. Sawerigading dewasa yang gemar melanglang-buana mengarungi lautan, akhirnya mendengar kabar bahwa dirinya mempunyai saudari kembar yang teramat cantik, namun dipisahkan darinya sejak kecil.

Meskipun belum memercayai kabar itu, Sawerigading akhirnya memilih kembali ke Tana Luwu untuk membuktikan kebenarannya.

Sementara di tempat lain, We Tenriabeng diperintahkan ayahnya untuk datang ke Luwu mengikuti sebuah ritual penyucian jiwa.

Pada kesempatan itulah Batara Lattu menyampaikan kebenaran ihwal kedua anaknya itu kepada Tenriabeng.

Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya, sebab dalam waktu dekat Sawerigading akan tiba di Luwu, dan dikhawatirkan bahwa takdir yang disebutkan Batara guru akan benar-benar terjadi.

Namun, kekhawatiran ayahnya itu berhasil diredam We Tenriabeng dengan menyakinkannya bahwasanya ia dan kakaknya tak akan menikah.

Setibanya Sawerigading di Luwu dan menyaksikan Tenriabeng, ia benar-benar jatuh cinta kepada adiknya itu, bahkan berniat untuk menikahinya.

Namun, niat tersebut tentu saja ditentang keras oleh ayahnya, dan semua penduduk di Bumi, Langit serta Pertiwi.

Penolakan itu nyatanya tidak menyurutkan niat pria yang juga dijuluki sebagai La mampu’ Ara elo (orang yang tak terbantahkan) itu.

Dirinya bahkan dengan terus terang mengungkapkan keinginannya untuk mempersunting Tenriabeng berkali-kali, meskipun segala usahanya selalu ditolak dengan baik oleh adiknya.

Melihat kegigihan saudaranya itu, Tenriabeng menyadari bahwa Sawerigading tidak akan berhenti sebelum benar-benar memilikinya, hingga pada akhirnya ia menawarkan kesepakatan kepada saudara kembarnya itu.

We Tenriabeng mengatakan, jauh di negeri Cina sana, ada seorang wanita cantik yang sangat mirip dengannya, wanita itu memiliki paras dan perawakan yang benar-benar sama dengan dirinya.