INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Mother to Be, Film Soal Perempuan yang Wajib Ditonton Oleh Lelaki

Film Mother to Be, mengisahkan seluk beluk perempuan (kolase/gusji)

INDEKSMEDIA.ID — Nonton film adalah salah satu pilihan utama kamu di waktu luang.

Selain menghibur, nonton film juga menyajikan banyak pelajaran dan hikmah.

Barangkali kamu sudah banyak nonton film, namun bukan tentang cewek.

Konon, atau barangkali juga fakta, bahwa cewek itu makhluk yang misterius dan sulit untuk ditebak.

Amat sering terjadi, bila cewek sudah marah dan saat ditanya mengapa, mereka jawab “kamu pikir saja sendiri.

Yahh repot sih kalau sudah seperti ini. Lalu solusinya seperti apa? Dibiarkan atau dibujuk rayu?

Tenang saja, indeksmedia.id coba menawarkan referensi film yang dapat memahami kaum hawa yang misterius itu.

Berikut ini film Mother to Be yang perlu kamu tonton untuk meluaskan khazanah kamu ihwal perempuan.

Saat ditanya kapan nikah, lalu diberondong lagi soal kapan punya anak, mungkin sedikit menyakitkan.

Perkara demikian itu bisa disaksikan pada serial dari Taiwan pada tahun 2020.

Bisa saja setelah nonton ini, kamu mampu berhati-hati untuk melontarkan banyak pertanyaan kepada makhluk tiba-tiba itu.

Film ini menceritakan sosok perempuan yang sangat kosmopolit.

Ternyata, di era yang sudah serba canggih, masih saja ada pikiran yang kolot.

Yahhh setinggi-tingginya karier dan pendidikan, tiada artinya bila perempuan tak menikah, dan juga tak punya anak.

Dalam film ini, ada beberapa perempuan yang menjadi tokoh sentralnya.

Pertama adalah Kuo-Shin (Esther Liu), perempuan dengan karier sukses.

Ia masih jomblo namun mendamba-dambakan seorang anak.

Gebetannya bernama Zhou Yongran (Umin Boya), nyatanya adalah suami orang.

Problem kian menjadi-jadi tatkala dirinya dilirik oleh cowok brondong.

Kedua adalah Jia-Fei Kao yang diperankan oleh Shu-yao Kuo.

Perempuan itu adalah seorang konsultan dan pendidikan perkumpulan (komunitas) “Mother to Be”.

Suami Jia-Fei, Du Bo-qian, seorang manajer yang top.

Masalahnya, si perempuan merasa terlalu cepat hamil.

Sementara ia masih punya banyak tanggungan.

Pemeran peret terakhir adalah Sun Lifang (Ning Chang), menantu seorang konglomerat yang tak bisa hamil-hamil.

Karena merasa hal itu merupakan syarat bahwa dirinya akan ditolak mertuanya, Sun Lifang akhirnya menemukan solusi.

Dirinya tidak absen mengunjungi klinik kesuburan untuk mengetahui kondisinya.

Sahabt semuanya, memahami perempuan itu tidak gampang.

Mereka punya kompleksitas alamiah yang dianugerahkan oleh Tuhan melalui alam.

Jadiii, sebelum berhadapan dengan mereka, banyak-banyaklah belajar.

Jangan lupa ditonton yaaa…!!!! (*)