INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Bentangkan Spanduk! Perempuan Pejuang Loeha Raya Tuntut CEO PT. Vale Hentikan Aktivitas Tambang di Blok Tanamalia

Aksi bentangan spanduk oleh perempuan pejuang Loeha Raya yang menolak status konsesi PT. Vale Indonesia di lahan kebun merica masyarakat (WALHI Sulsel)

INDEKSMEDIA.ID – Perempuan pejuang Loeha Raya Luwu Timur bentangkan spanduk sebagai wujud protesnya terhadap PT. Vale Indonesia.

Spanduk yang dibentangkan perempuan Loeha Raya Luwu Timur bertuliskan hapus konsesi PT. Vale Indonesia di pegunungan Lumero (Tanamalia).

Spanduk itu dibentangkan perempuan Loeha Raya di area kebun merica di Desa Rante Angin dan Pesisir Danau Towuti di Desa Loeha Luwu Timur.

Baca Juga: Ini Pernyataan Sikap WALHI Sulsel-Asosiasi Petani Merica Loeha Mahalona ke PT. Vale Indonesia dan Presiden RI

Hal tersebut merupakan dasar kehawatiran para perempuan pejuang terkait masa depan anak-anak yang ada di Loeha Raya.

“Semua perempuan di 5 desa ini tidak ingin kebun kami diambil dan dirusak oleh siapapun,” ucap Mama Yana, Minggu (11/6/2023).

Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan uang kompensasi yang di isukan perusahaan tidak sebanding dengan hilangnya lahan kebun merica para petani.

Dalam aksi itu, seluruh perempuan pejuang Loeha Raya meneriakkan “Perempuan Loeha Raya menolak tambang PT. Vale”.

Baca Juga: WALHI Sulsel Desak PT. Vale Hentikan Eksplorasi Tambang Nikel di Tanamalia

Disampaikan Koordinator Perempuan pejuang Loeha Raya Desa Rante Angin, Hasna dimana pihaknya akan terus memperjuangkan lahan merica.

“Kami tidak akan berhenti berjuang sampai kebun kami dikeluarkan dari konsesi tambang,” tegasnya.

“Selama ini merica lah yang buat kami bisa menyekolahkan anak, membangun rumah. Jika merica hilang, maka anak anak kami terancam putus sekolah”, tambah Hasna.

Terakhir disampaikan Mama Yana kembali mempertegas bahwa seharusnya pemerintah dan CEO PT. Vale Indonesia mendengar keinginan masyarakat.

Baca Juga: Tidak Jalankan ESG, WALHI Sulsel Desak Vale Indonesia Hentikan Eksplorasi di Blok Tanamalia

“Presiden dan CEO PT. Vale Febriany Eddy harus mendengar apa yang diinginkan oleh masyarakat di Loeha Raya,” imbuhnya.

Diketahui, masyarakat khususnya perempuan di Loeha Raya dan Mahalona akan terus berjuang dan menghapus konsesi PT. Vale Indonesia di pegunungan Lumereo atau blok Tanamalia. (*)