INDEKS MEDIA

Berita Hari Ini Di Indonesia & Internasional

Paradoks dan Labilnya Perempuan, Itulah Sedikit Makna yang Dapat Ditarik dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, menggambarkan salah satu realisme perempuan yang paradoks (instagram.com/sorayaintercinefilms)

INDEKSMEDIA.ID — Siapa yang tak tahu film terpopuler di negeri Wakanda? Yaa..Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Faktanya, menonton film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menjadikan mata penuh dengan butiran air asin.

Itu karena, film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck melahirkan suasana batin yang membahagiakan dan menjengkelkan.

Demkianlah paradoksalitas yang terkandung di dalam film tersebut.

Itu juga karena penulisnya, memang adalah seorang sufi asal Nusantara, Buya Hamka, yang baru-baru ini, kisah hidupnya juga sudah di-film-kan.

Barangkali semua sobat indeksmedia.id sudah tahu menahu bahwa film yang diperankan Zaenuddin dan Hayati itu merupakan hasil torehan tangan Buya Hamka di dalam sebuah novelnya.

Dalam kisah tersebut, salah satu adegan ter-mengesalkan ialah tatkala Hayati, mengkhianati kekasihnya, Zaenuddin.

Cinta kedua anak manusia itu dapat dikatakan sejak awal memiliki sekat-sekat kultural.

Tidak hanya itu, Zaenuddin adalah pemuda malang lantaran dirinya bukan orang yang berada, tidak mentereng dan lahir dari keluarga yang tidak terpandang.

Sebelum berpisah, keduanya telah berjanji untuk saling setia. Akan tetapi, pada kenyataannya terjadi penghianatan yang amat kejam dan menyayat hati.

Akibatnya, Zaenuddin pun terbaring berbulan-bulan lamanya lantaran rasa kecewa yang disebabkan oleh kelabilan Hayati.

Kelabilan Hayati terlihat saat dirinya tak mampu menjaga komitmen kepada sang lelaki Makassar, yang katanya adalah sosok pujaannya itu.

Aziz, sebagai pendatang baru di halaman hati perempuan yang jiwanya diisi Zaenuddin itu, rupa-rupanya membuyarkan cara pandang sang perempuan Batipu yang cantik jelita itu.

Aziz dengan gagah memperlihatkan kemegahan harta dan tahtanya di hadapan perempuan lugu itu.

Hayati pun sekejap terpesona, dan itu juga berkat dorongan keluarganya. Di sangkanya juga, Zaenuddin tak mencintainya lagi.

Sungguh tayangan yang melahirkan kegundaan berhari-hari.

Yahh, sahabat indeksmedia.id, hidup ini penuh dengan paradoks.

Tidak semua hal dapat kita pastikan, sekalipun di hadapan kita ada ungkapan indah disertai raut wajah yang meyakinkan.

Perempuan, lantaran harta dan tahta, bisa hilang pandangannya akan cinta.

Demikian pula lelaki, bisa ambyar hidupnya lantaran nafsunya kepada sosok perempuan yang parasnya menawan.

Ingatlah, kepastian hanya datang dari kepastian. Bukan keraguan.

Dan karena itu, berhati-hatilah memilih pasangan untuk berkomitmen di masa depan.

Terakhir kali, kamu harus tahu, perempuan memiliki daya tahan cukup tinggi ketimbang lelaki.

Meraka punya hati yang kuat untuk menahan segala perih dan cobaan di muka bumi ini.

Itu karena realisme perempuan ada pada materi (alam ini) yang menjadi daya dirinya untuk menggerakkan sejarah.

Namun itu bisa menjadi boomerang bagi dirinya karena bisa saja hanya akan mencintai dan merindui mereka yang berharta dan bertahta.

Berhati-hatilah….!!! Cukup hormati dan hargai saja mereka. Selebihnya serahkan kepada Tuhan untuk menjaga hatinya.

Demikianlah petikan hikmah paradoks dari film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

Semoga bermanfaat yaaa sobat. Nantikan artikel kami selanjutnya..!!! (*)